91 PerwiraTinggi TNI Dimutasi
Jakarta – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memutasikan puluhan perwira tinggi (pati) TNI, melalui Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/836/X/2017. Mutasi ini melibatkan 91 pati dari matra darat, laut maupun udara mengisi jabatan.
Menurut Gatot, mutasi pati yang dilakukan oleh instansinya merupakan hal wajar. ”Karena banyak yang pensiun, maka harus segera,” ungkap dia Selasa (31/10). Gatot mencontohkan posisi wakil kepala staf angkatan darat (wakasad) yang diduduki oleh Letnan Jenderal (Letjen) TNI Hinsa Siburian.
Hinsa masuk jajaran pati Mabes TNI AD lantaran bakal segera berhenti bertugas sebagai jenderal aktif. ”Contohnya sekarang wakasad pensiun,” terang alumnus Akademi Militer (Akmil) 1982 itu. Penggantinya adalah Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Tatang Sulaiman.
Pangdam IV/Diponegoro digantikan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto ditunjuk menduduki posisi tersebut. ”Kapuspen (TNI) akan pindah menggantikan kapuspen yang lama,” terang dia. Sebelum mejabat sebagai pangdam I/Iskandar Muda, Tatang memang sempat menjabat sebagai kapuspen TNI. Tatang dan Wuryanto juga sama-sama alumnus Akmil 1986.
Dari 91 pati TNI yang dimutasi sebagai besar berasal dari TNI AD. Jumlahnya mencapai 50 pati. Sisanya sebanyak 19 pati TNI AL dan 22 pati TNI AU.
Di jajaran TNI AL, Panglima Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto dipindahtugaskan menjadi komandan komando pembinaan doktrin pendidikan dan latihan TNI AL (dankodiklatal).
Pangarnatim yang baru, Laksamana Pertama (Laksma) TNI Didik Setiyono yang sebelumnya bertugas sebagai kepala Dinas Operasi dan Latihan Angkatan Laut (kadisopslatal).
Di jajaran TNI AU, wakil kepala staf angkatan udara (wakasau) dengan nama Marsekal Muda (Marsda) TNI Yuyu Sutisna, yang sebelumnya sebagai panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (pangkohanudnas).
TNI AD
Nama – Jabatan Lama — Jabatan Baru
Letjen TNI Hinsa Siburian – Wakasad – Pati Mabes TNI AD
Mayjen TNI Tatang Sulaiman – Pangdam IV/Diponegoro – Wakasad
Mayjen TNI Wuryanto – Kapuspen TNI – Pangdam IV/Diponogoro
Mayjen TNI Muhamad Herindra – Pangdam III/Siliwangi – Pa Sahli Tk. III Bidang Hubint Panglima TNI
Mayjen TNI Doni Monardo – Pangdam XVI/Pattimura – Pangdam III/Siliwangi
Mayjen TNI Suko Pranoto – Danpuspenerbad – Pangdam XVI/Pattimura
Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko – Pangdam V/Brawijaya – Aster Panglima TNI
Mayjen TNI Arif Rahman – Gubernur Akmil – Pangdam V/Brawijaya
Mayjen TNI Hartono – Kabais TNI – Danpusterad
Mayjen TNI Ilyas Alamsyah – Aspam KSAD – Kabais TNI
Brigjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah – Kasdam IV/Diponegoro – Kapuspen TNI
TNI AL
Laksda TNI Darwanto – Pangarmatim – Dankodiklatal
Laksma TNI Didik Setiyono – Kadisopslatal – Pangarmatim
TNI AU
Marsda TNI Yuyu Sutisna – Pangkohanudnas – Wakasau
Sumber: Puspen TNI
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: