Connect with us

20 Kota Teramah di Dunia, salah satunya Ubud di Indonesia

Kenyamanan dan ketenangan menjadikan Ubud sebagai salah satu kota teramah di dunia(foto : indotraveler.com)

 Jakarta – Keramahan suatu kota, tentu keramahan warga dan lingkungannya menjadi tolak ukur para pelancong untuk mendatanginya. Paling tidak, pelancong yang pernah mendatangi kota dimaksud, merasa nyaman, aman dan puas.

Nah, seperti apa kota-kota yang dikatagorikan ramah? Yang pasti, dari 20 kota paling ramah di dunia, salah satunya dari Indonesia, yaitu Ubud.

Banyak faktor, dapat mempengaruhi pelancong yang ingin berpetualang keliling dunia. Mulai dari atraksi hingga kenyamanan, yang dapat dinilai dari seberapa ramah kota tersebut terhadap turis.

Beberapa waktu lalu, situs pariwisata Travel+Leisure mengeluarkan 20 peringkat negara paling ramah di dunia. Berbagai penilaian pun menjadi pertimbangan dalam nominasi ini.

Web Travel+Leisure, Senin (30/10/2017) menyebutkan beberapa faktor sehingga suatu kota disebut ramah. Faktornya adalah berbagai macam hal yang dapat dijangkau oleh turis. Seperti landmark, budaya, kuliner, dan yang paling utama adalah bagaimana kota tersebut membuat wisatawan nyaman berada di sana.

Dari penilaian sepanjang tahun 2017, Ubud lagi-lagi masuk ke dalam daftar kelas dunia. Pada predikat ini, wilayah yang juga menjadi salah satu destinasi terbaik dunia tersebut menduduki posisi 11 mengalahkan Edinburgh di Skotlandia, dan Sydney di Australia.

Ubud memang dikenal dengan sudut Bali yang tenang. Budaya dan nilai spiritualnya, masih terasa kental di sana. Ubud pun pernah menjadi lokasi syuting film ‘Eat Pray Love’ yang diperankan Julia Roberts, hingga tempat liburan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama.

Di posisi pertama diduduki oleh Kota Thimphu di Bhutan. Thimphu juga mendapat peningkatan signifikan dalam GHP, atau Gross Happiness Product, yang juga berdampak kepada turis.

Selanjutnya, posisi 2 ditempati oleh kota Charleston, Carolina Selatan, AS. Disusul oleh Chiang Mai di Thailand. Peringkat 20 jatuh pada Reykjavik, ibu kota Islandia. Posisinya berada di bawah Siem Reap di Kamboja dan Hoi An di Vietnam.

Berikut selengkapnya daftar 20 negara paling ramah di dunia:

  1. Thimphu, Bhutan
  2. Charleston, AS
  3. Chiang Mai, Thailand
  4. San Miguel de Allende, Meksiko
  5. Queenstown, Selandia Baru
  6. Galway, Irlandia
  7. Dublin, Irlandia
  8. Savannah, Georgia
  9. Luang Prabang, Laos
  10. Cork, Irlandia
  11. Ubud, Indonesia
  12. Edinburgh, Skotlandia
  13. Sydney, Australia
  14. Christchruch, Selandia Baru
  15. Hobart, Tasmania
  16. Auckland, Selandia Baru
  17. Nashville, AS
  18. Siem Reap, Kamboja
  19. Hoi An, Vietnam
  20. Reykjavik, Islandia

Paling tidak, kalua Anda melancong ke salah satu kota di atas, rasa nyaman akan Anda dapatkan.

M Riz

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya