Optimisme JK: Tahun Depan Ekonomi Lebih Baik
Jakarta – Di acara breakfast meeting dengan para pemimpin redaksi, bertajuk “Prospek Ekonomi Indonesia 2018″ di Jakarta, Kamis (2/11), Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa Indonesia sudah berada di jalur yang benar untuk bertumbuh menjadi negara sejahtera.”Saya optimistis, ekonomi tahun depan lebih baik,” kata JK.
Kondisi ekonomi global, lanjut JK, sudah membaik. Keadaan ini akan mendongkrak ekspor komoditas Indonesia. Dengan membaiknya bisnis pertambangan dan agribisnis, penerimaan pajak akan meningkat. Lapangan pekerjaan kembali terbuka dan pendapatan rakyat akan kembali meningkat.
Politik Indonesia juga relatif stabil. Meski berita media massa acap menyampaikan konflik politik dan guncangan politik, dalam kenyataan tidak ada turbulensi serius, apalagi instabilitas. Tidak ada rivalitas antarparpol.
“Kita bisa koalisi partai di pusat dan daerah. Bisa beda sesuai pertimbangan praktis,” kata Wapres JK. Partai pendukung pemerintah di pusat, cukup banyak yang berkoalisi dengan partai oposisi di daerah dalam pilkada.
Dalam kondisi politik yang stabil, investasi meningkat. Indonesia mencatat kenaikan peringkat kemudahan berinvestasi dari 91 ke peringkat 72. Wapres mengatakan, pemerintah akan terus memperbaiki kemudahan berinvestasi. Namun, Indonesia menghadapi sejumlah masalah, terutama sektor industri yang tertinggal.
Dengan jumlah penduduk yang mencapai 260 juta dan angkatan kerja sebesar 131,5 juta, Indonesia tak bisa hanya mengandalkan pertanian. “Kenyataan, pendapatan sebagian besar petani di bawah UMP,” kata JK.
Menilik kenyataan ini, JK mengatakan, industri harus dibangun karena di sektor ini tenaga kerja yang terserap lebih banyak dengan pendapatan yang lebih tinggi.
Untuk mendorong kemajuan industri, lanjut JK, Indonesia harus memperbaiki sejumlah faktor. Pertama, meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Kedua, mengikuti perkembangan dan meningkatkan kemampuan dalam menggunakan hasil teknologi.
Pada kesempatan itu, JK mengaku, optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,5 persen hingga 6 persen pada 2018. Pertumbuhan ekonomi sebesar itu bisa dicapai dengan sejumlah catatan, di antaranya memperbaiki birokrasi, meningkatkan investasi, menjaga stabilitas politik, dan meningkatkan produktivitas.
“Tentu ada pengaruh politik ke ekonomi, tetapi tidak terlalu besar, karena kita punya sistem politik yang agak khas. Kita boleh berselisih, begitu selesai pilkada, usai,” ungkap JK.
M Riz
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: