Selama Dua Minggu, Tol Becakayu Gratis
Bekasi – Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi 1B dan 1C pagi tadi diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo. Tol menghubungkan Cipinang- Jakasampurna (Bekasi) itu membentang sepanjang 8,26 km.
Direktur Utama Waskita Karya M Choliq mengatakan setelah diresmikan, jalan tol baru ini sudah bisa dilalui kendaraan mulai besok, tepatnya pukul 09.00 WIB. Panjang jalan tol yang bisa dilalui untuk saat ini masih 8,26 km dari total panjang 23,8 km.
Pihak pengelola pun menggratiskan tarif tol selama dua minggu ke depan. Hal ini dilakukan karena pihaknya masih menunggu Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permenpupr) tentang tarif yang sedianya baru akan keluar pada dua Minggu mendatang.
“Segera dibuka untuk umum. Amandemennya belum saya terima. Jadi nanti tarif barunya dalam amandemen tersebut. Dan belum ditetapkan. Tapi kira-kira dua Minggu sudah final. Jadi dua Minggu gratis,” ujarnya saat ditemui di Jalan Tol Becakayu, Bekasi, Jumat (3/11).
Namun saat ditanya mengenai tarif menurut perkiraannya, Choliq tidak menyebutkannya secara rinci. Ia hanya memberi gambaran bahwa sempat ada hitungan Rp1.100 per KM untuk tarif tol Becakayu. “Saya tidak hafal. Tapi dulunya Rp1.100 per KM. Saya agak lupa kapan itu,” jelasnya. Itu berarti jika dikalikan panjang tol, maka range harganya bisa sekitar Rp9 ribu-Rp10 ribu.
Untuk pintu masuknya, masyarakat bisa melalui satu on ramp Cipinang, satu on ramp Jatiwaringin, dua on ramp Pondok Kelapa, dan satu on ramp Jakasampurna. Sementara untuk keluar jalan tol, pengendara bisa melalui satu off ramp Cipinang, satu off ramp Jatiwaringin, dua off ramp Pondok Kelapa, dan satu off ramp Bintara Jaya.
Jalan tol ini dibangun secara eleveted dengan masing-masing memiliki tiga lajur. Rencananya masyarakat bisa melalui jalan tol ini dengam kecepatan maksimal 80 km/jam.
Perlu diketahui jalan tol yang menghubungkan Bekasi, Cawang dan Kampung Melayu ini dibangun dan dioperasikan oleh PT Kresna Kusum Dyandra Marga (KKDM). KKDM merupakan perusahaan konsorsium yang terdiri dari mayoritas saham PT Waskita Toll Road dan Jasa Marga.
Kehadiran tol Becakayu diharapkan bisa menambah kapasitas dan pilihan para pengguna jalan, serta membuat jarak tempuh perjalanan menjadi jauh lebih cepat. Jika selama ini waktu tempuh dari Kota Bekasi yang menuju Jakarta sekitar dua jam perjalanan, dengan dioperasikannya Tol Becakayu diperkirakan akan mempersingkat waktu tempuh sekitar satu setengah jam perjalanan. Dengan begitu, dari Bekasi ke Kampung Melayu diperkirakan bisa ditempuh dalam waktu 30 menit.
Sempat Tidak Dipercaya
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengaku bahagia dengan beroperasinya tol tersebut, meskipun baru sebatas seksi 1B dan 1C saja. Pasalnya, tol ini sudah 21 tahun tak kunjung rampung. Bahkan lantaran terlalu lama mangkrak, banyak masyarakat yang tidak percaya jika tol Becakayu bisa rampung dan beroperasi pada hari ini.
“Percayalah kita ikuti terus ini. Dulu pada enggak percaya tiga tahun lalu bisa rampung ini, akhirnya rampung kan,” ujarnya dalam acara peresmian seksi 1B dan 1C tol Becakayu. Menurut Jokowi, nantinya tol ini rencananya akan dilanjutkan menuju Bekasi Barat hingga ke Tambun.
“(Tol ini) untuk mengurai kemacetan yang telah bertahun-tahun ada dan kita tahu bahwa jalan tol Becakayu ini sudah berhenti 21 tahun. Karena SPK, Surat Perintah Kerja diberikan tahun 1996. Dan sejak awal 2015 dikerjakan dan sekarang selesai. Nanti akan diteruskan ke Tambun, sama Bekasi Barat. Diteruskan sehingga akses dari Jakarta menuju Bekasi akan semakin lancar,” jelasnya.
Tol ini dibangun melayang dengan lebar total jalur tol 6 meter yang terdiri dari lebar jalur, bahu luar, dan bahu dalam. Secara keseluruhan tol ini memiliki 2 seksi yaitu Seksi 1 (Casablanca-Jaka Sampuma) 11 Km dan Seksi II (Jaka Sampurna-Duren Jaya) 10,04 km. Adapun untuk seksi 1A dari jalan DI Panjaitan ke Cipinang sepanjang 3,19 km saat ini progres pengerjaan fisiknya sebesar 55,15% dengan pengadaan lahan 79%. Seksi ini ditargetkan rampung pada April 2018.
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: