Rudal Balistik yang akan Menyerang Bandara Riyadh Berhasil Dihancurkan Militer Arab
Riyadh – Serangan rudal balistik yang diduga diluncurkan dari Yaman, berhasil digagalkan militer Arab Saudi. Rudal itu dihancurkan di dekat bandara di Kota Riyadh.
Seperti dilansi dari BBC, Minggu (5/11/2017), pasukan pertahanan udara Saudi mencegah rudal itu dengan sistem pertahanan artileri udara di timur laut ibu kota tersebut. Sebuah saluran TV di Arab menjelaskan, rudal tersebut ditembakkan ke Bandara Internasional King Khalid. Namun berhasil dicegah sebelum menuju targetnya.
Sejumlah penumpang dekat bandara, juga mendengar ledakan keras di udara. Ledakan itu tidak membuat penerbangan terganggu.
Sementara dikutip dari Al Jazeera, rudal balistik itu diduga ditembak oleh para pemberontak dari Yaman. Puing-puing dari rudal tersebut jatuh di wilayah yang tidak berpenghuni dan otoritas bandara mengatakan, tidak ada gangguan pada penerbangan.
Sudah Sering Diserang Rudal
Pasukan pertahanan udara Arab Saudi, Juli lalu juga pernah menggagalkan serangan serupa. Rudal balistik yang diluncurkan oleh milisi Houthi, Yaman, saat itu, ditujukan ke kota suci Mekah.
Ketika itu, dalam pernyataannya komando Koalisi Arab mengatakan, rudal milisi Houthi ditembak jatuh di atas Al-Wasliya di provinsi Al-Taif, sekitar 69 kilometer jauhnya dari kota suci tersebut. Tidak ada kerusakan atau cedera yang dilaporkan terjadi.
“Serangan rudal itu jelas usaha yang disengaja untuk mengganggu musim ibadah haji,” kata pernyataan tersebut seperti yang dilansir Arab News pada Juli lalu itu.
Komando tersebut menekankan, serangan terjadi akibat penyelundupan rudal yang terus berlanjut ke Yaman. Penyelundupan terus terjadi karena tidak adanya pemantauan di Pelabuhan Hodeida dan penyalahgunaan izin oleh pasukan koalisi untuk pengiriman barang dan bantuan.
Serangan rudal balistik milisi Houthi ke Mekah itu, saat itu merupakan serangan yang kedua kalinya. Sebelumnya pada 27 Oktober 2016, milisi Houthi untuk pertama kali menembakkan rudal balistiknya ke Mekah, namun pasukan pertahanan udara Saudi mencegatnya sebelum mencapai kota suci tersebut.
Pasukan Houthi selama ini meluncurkan sejumlah serangan terhadap berbagai sasaran di sepanjang perbatasan Saudi dengan Yaman, menewaskan lebih dari seratus tentara dan warga sipil.
Pada 2015, Arab Saudi bersama dengan Uni Emirat Arab, mengorganisir koalisi untuk mendukung pemerintahan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi, yang diakui PBB di tengah serangan milisi Houthi dan kekuatan loyalis mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.
Koalisi Arab menuduh, Iran mempersenjatai milis Houthi sebagai bagian dari upaya destabilisasi Teheran di wilayah tersebut.
M Riz
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: