Ada Nama Tommy, Mamiek, dan Prabowo dalam Paradise Papers
Bermuda – Paradise Papers alias Dokumen Surga alias dokumen keuangan skala besar dan banyak lagi sebutan lain, mendadak menghangat dibicarakan kembali. Terbaru, bocoran dokumen ini mengungkapkan bagaimana orang-orang super kaya di dunia ternyata secara diam-diam berinvestasi di luar negeri, di tempat surga pajak.
Menariknya-yang membuatnya terasa dekat-ada beberapa nama tokoh asal Indonesia yang disebut dalam bocoran tersebut. Beberapa bahkan memiliki nama besar, seperti Tommy Soeharto dan Prabowo Subianto yang disebut bersamaan dengan kejutan tokoh dunia lainnya macam Ratu Elizabeth.
Tak cuma itu, beberapa nama lain pun disebutkan seperti Menteri Perdagangan dalam Pemerintahan Donald Trump yang diungkap memiliki saham di perusahaan yang melakukan transaksi dengan Rusia yang dikenai sanksi oleh Amerika Serikat. Semua terangkum dalam Paradise Papers yang mencakup 13,4 juta dokumen, yang sebagian besar dari satu perusahaan keuangan luar negeri. Tak pelak, beberapa media internasional pun ramai-ramai menyelidiki dokumen ini.
Sebelas-dua belas dengan bocornya Panama Papers tahun lalu, Dokumen Surga ini diperoleh dari media asal Jerman, Süddeutsche Zeitung. Mereka kemudian meminta International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) atau Konsorsium Jurnalis Investigatif untuk melakukan penyelidikan.
Laporan yang baru keluar kemarin, Minggu (5/11) ini bahkan disebut hanya sebagian kecil saja dari total laporan yang akan dikeluarkan dalam satu minggu ke depan. Namun pastinya bocoran yang akan dikeluarkan mengungkap skandal pajak dan keuangan.
Artikel-artikel yang lahir dari bocoran tersebut pun banyak yang terpusat pada bagaimana para politikus, perusahaan multinasional, selebritas, dan orang-orang kaya secara individu menggunakan struktur kompleks yayasan dan perusahaan tertutup untuk melindungi uang mereka dari para pejabat pajak atau menyembunyikan transaksi mereka. Pastinya juga, sebagian besar transaksi tersebut adalah transaksi yang dianggap tidak melanggar peraturan.
Nah, laporan ICIJ ternyata menyebutkan nama Tommy, Prabowo, dan Mamiek Suharto. Sebagaimana diketahui, Tommy adalah Pemimpin Humpuss Group dan pernah menjadi Direktur Dewan Asia Market Investment, perusahaan yang terdaftar pada 1997 dan ditutup pada 2000. ICIJ pun mencatat alamat yang sama untuk Asia Market dan V Power, perusahaan yang terdaftar di Bahama dan tercatat dimiliki Tommy yang menurut catatan Securities and Exchange Commision memiliki saham di perusahaan mobil mewah Italia Lamborghini.
Hal ini dikuatkan data yang dikeluarkan sebuah firma hukum di Bermuda, Appleyby. Laporan mereka pun mencakup informasi tentang perusahaan patungan di Bermuda antara cabang Humpuss dan perusahaan iklan asal Australia, NLD.
Dari sebuah laporan pada 1997, perusahaan itu membuat Tommy dan mitranya yang dari Australia tadi mendirikan iklan jalan di Negara Bagian Victoria, Australia, Filipina, Malaysia, Myanmar dan Cina. Perusahaan itu lantas ditutup di Bermuda pada 2003 dan dicatat di Appleby sebagai “pengemplang pajak.”
Sedangkan Mamiek dalam data disebutkan sebagai Wakil Presiden Golden Spike Pasiriaman Ltd, pemilik, dan pimpinan Golden Spike South Sumatra Ltd, bersama eksekutif Kodel Group, Maher Algadri. Ia juga disebut merupakan salah satu konglomerat terbesar Indonesia zaman Suharto yang dilansir Forbes. Namun dua perusahaan itu pun sudah tutup.
Sementara Prabowo disebutkan pernah menjadi Direktur dan Wakil Pemimpin di Nusantara Energy Resources yang berkantor di Bermuda. Perusahaan terdaftar pada 2001 dan ditutup pada 2004, serta tercatat sebagai “penunggak utang”. Adapun perusahaan di Singapura yang bernama sama, Nusantara Energy Resources, kini adalah bagian dari Nusantara Group, yang oleh sejumlah media disebut dimiliki sebagian oleh Prabowo.
Namun, Wakil Ketua Partai Gerindra, Fadli Zon, memastikan bahwa Prabowo tak memiliki kaitan dengan Nusantara Energy Resources. Ia menyanggah bahwa perusaah itu mengemplang pajak dan tidak aktif sejak didirikan.
“Ini adalah perusahan satu dolar,” ujar Fadli kepada mitra ICIJ di Indonesia, TEMPO. Perusahaan itu, lanjut Fadli, dididirikan untuk eksplorasi minyak dan gas. Sejumlah politikus katanya terlibat. Namun ia tidak tahu bagaimana keterlibatan mereka di perusahaan itu.
Menyebut Sejumlah Tokoh Dunia
Seperti disebutkan tadi, dokumen Paradise Papers pun melaporkan ada sekitar £10 juta uang pribadi Ratu Elizabeth yang ditanamkan di luar negeri. Dana itu disimpan di Cayman Islands dan Bermuda oleh Duchy of Lancaster, yang mengeluarkan pendapatan untuk Ratu dan menangani investasi kekayaan pribadinya sebesar £500 juta.
Investasi tersebut pun dinyatakan tidak ilegal. Tidak ada petunjuk bahwa Ratu pun mengemplang pajak, meski banyak yang mungkin bertanya-tanya mengapa kerajaan menanamkan modal di luar negeri.
Kemudian nama lainnya adalah Menteri Perdagangan Wilbur Ross, yang membantu Donald Trump menjadi bangkrut pada 1990-an dan kemudian diangkat sebagai menteri pada Pemerintahan Trump. Ross dikatakan memiliki minat dalam dalam perusahaan perkapalan dengan pendapatan jutaan dolar per tahun dengan bisnis transportasi minyak dan gas untuk perusahaan energi Rusia; dengan pemilik saham termasuk menantu Vladimir Putin; dan dua orang yang dikenakan sanksi oleh Amerika Serikat. Walhasil, dokumen ini pun kembali mengangkat pertanyaan ke permukaan mengenai adakah koneksi Rusia dengan tim Trump.
Yang perlu diketahui, Trump terpilih menjadi presiden pada November 2016, di tengah tuduhan bahwa Rusia berkolusi untuk mencoba mempengaruhi Pemilu AS. Namun Trump sudah menegaskan bahwa tuduhan itu palsu.
Pertanyaan berikutnya lantas muncul, yakni dari mana kebocoran ini? Sebagian besar data memang berasal dari perusahaan yang disebut Appleby tadi. Appleby pun disebut membantu para nasabah di luar negeri untuk membayar pajak rendah atau tanpa pajak sama sekali.
Sementara dokumen perusahaan ini berasal dari perusahaan yang memiliki yurisdiksi di Karibia yang didapatkan Süddeutsche Zeitung. Namun sumbernya tidak disebutkan. Appleby bahkan mengatakan mereka, “Puas karena tidak ada bukti adanya pelanggaran, baik oleh kami atau klien kami”. Kami tidak menolerir tindakan ilegal,” tegasnya.
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: