1885 Karyawan Total Gabung Pertamina Garap Blok Mahakam
Jakarta – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya yakni PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) mulai 1 Januari 2018 akan mengambil alih pengelolaan di Blok Mahakam. Dalam realisasinya PHI sendiri akan menugaskan anak usahanya PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) untuk mengelola Blok Mahakam tersebut.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah telah menunjuk Pertamina untuk mengelola Blok Mahakam, efektif per tanggal 1 Januari 2018. Blok ini sebelumnya dikelola oleh Total E&P Indonesie (TEPI) berkolaborasi dengan Inpex. Masa kontrak Blok Mahakam sendiri akan habis pada 31 Desember 2017.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menginisiasi kebijakan contract mirroring. Kebijakan untuk mengalihkan kontrak-kontrak dengan penyedia barang dan jasa yang dimiliki Total E&P Indonesia (TEPI) langsung kepada PT Pertamina Hulu Mahakam.
Kebijakan contract mirroring yang mencakup lebih dari 500 kontrak ini akan memberikan kepastian kesinambungan operasi, dalam rangka pengalihan operasional Blok Mahakam dari Total E&P Indonesia (TEPI) kepada PT Pertamina Hulu Mahakam.
Presiden Direktur PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Bambang Manumayoso mengatakan untuk menjaga kesinambungan dalam pengeloalaan Blok Mahakam, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) menyatakan sebanyak 1.885 pegawai Total E&P Indonesie (TEPI) akan menjadi pegawai PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) untuk menggarap Blok Mahakam di Kalimantan Timur per 1 Januari 2018. Jumlah tersebut sebanyak 98,23% dari total 1.919 pegawai Total.
“TEPI yang mau join ke Pertamina Hulu Mahakam sudah 97,23%-98%. Sisanya memasuki usia pensiun dan mau wirausaha. Dengan 98 persen pegawai TEPI yang bergabung, kita yakin bisa menjaga produksi minyak dan gas (migas) dari Blok Mahakam,” Ujar Bambang dalam jumpa pers di salah satu restoran di Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2017).
Bambang menambahkan bahwa sebanyak 98% karyawan yang beralih ke Pertamina merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Ia pun Dengan beralihnya karyawan Total E&P ke Pertamina diharapkan rasa nasionalismenya semakin tinggi karena bekerja di perusahaan migas nasional (National Oil Company/NOC). “Para pejuang energi di Blok Mahakam adalah bangsa kita sendiri. Setelah diambil alih Pertamina, rasa nasionalisme mereka akan lebih kental. Karena mereka turut menjaga ketahanan energi bangsa,” kata Bambang.
Selanjutnya Bambang mengungkapkan bahwa para karyawan tersebut akan akan bergabung per 1 Januari 2018. Dimana mereka juga akan diberikan gaji dan posisi yang sama. “Mereka bergabung per 1 Januari 2018 arena Blok Mahakam baru akan dialihkelolakan ke Pertamina Hulu Indonesia per 1 Januari 2018,” ujar Bambang.
Dari data PHI, dari 1.885 pegawai Total yang bergabung di PHM sebanyak 8 orang mengisi jabatan Vice President, Executive Vice President, dan General Manager. Selanjutnya 53 orang di level Manager dan Head, serta 1.824 orang berada di posisi Staf.
Ping.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: