Connect with us

Indonesia Dapat Pinjaman Rp15 Triliun dengan Bunga 0,1%

Pemancangan tiang pancang pembangunan pelabuhan Patimban(foto : Istimewa)

Jakarta – Indonesia kembali mendapatkan saluran pinjaman anggaran dari Pemerintah Jepang senilai 127,21 miliar yen atau setara Rp15,18 triliun. Pinjaman ini, diberikan untuk proyek pembangunan infrastruktur dengan bunga yang sangat kecil, yakni 0,1% per tahun dengan masa pengembalian selama 40 tahun.

Sebagian besar pinjaman senilai 118,9 miliar yen atau Rp14,19 triliun, digunakan untuk pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Seluruh pinjaman ini, akan diberikan melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).

Wakil Duta Besar Kedutaan Jepang pada Indonesia, Kozo Honsei mengatakan, Pinjaman tersebut bertujuan untuk memperkuat fungsi logistik demi memperbaiki iklim investasi di Indonesia. Pasalnya saat ini, kondisi logistik yang ada mengganggu akses bisnis bagi perusahaan Jepang, khususnya di sektor manufaktur.

“Situasi lalu lintas di Jakarta memiliki tingkat kemacetan yang kronis, sehingga keburukan akses ke Pelabuhan Tanjung Priok merupakan hambatan dalam pengembangan bisnis bagi banyak perusahaan,” kata Kozo di Jakarta, Senin (13/11/2017).

Dia menambahkan, jika Pelabuhan Patimban jadi, kapasitas Terminal Peti Kemas di kawasan tersebut ditargetkan mencapai 800.000 twenty-foot equivalent unit (TEU) per tahun pada tahun 2024, dimana kapasitas terminal mobil akan mencapai 360 ribu unit per tahun.

Tak hanya pinjaman untuk infrastruktur saja, pemerintah Jepang diketahui juga memberikan pinjaman untuk pembangunana fasilitas pendidikan, riset, dan kejuruan yang menjalin kolaborasi antara industri dan akademi di Universitas Gadjah Mada (UGM) senial 8,3 miliar yen atau setara dengan Rp991,89 miliar.

“Melalui proyek ini kami bertujuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan serta mendorong riset dan pengembangan produk. Dengan demikian, pemerintah Jepang berharap pinjaman ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan industri,” ungkap Kozo.

Nah, untuk pinjaman ke UGM ini, suku bunga yang ditetapkan sebesar 0,1 % floating rate, dan suku bunga tahunan untuk consulting services 0,01 % dengan masa pengembalian selama 25 tahun termasuk masa tenggang tujuh tahun.

Untuk proyek ini, tambah Kozo, agak sedikit berbeda dengan pinjaman kepada Pelabuhan Patimban. Pasalnya, syarat pengadaan untuk proyek ini tidak mengikat, sementara Pelabuhan Patimban bersifat mengikat.

“Patimban dari awalnya pemerintah Indonesia meminta pemerintah Jepang untuk membantu dengan teknologi jepang dan membangun secepat mungkin, syarat pengadaan menjadi mengikat Jepang,” pungkas Kozo.

Nyong Syarief

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya