Dulu Desa Miskin dan Dijajah Rentenir, Kini Ponggok Jadi Desa Contoh Keberhasilan BUMDes
Klaten – Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang sangat berhasil mengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi contoh desa-desa di seluruh Indonesia mengelola dan membangun desa.
“Ponggok dulu termasuk desa tertinggal, potensinya belum tergali. Saat itu, tahun 2007, ketika kami awal menjadi kepala desa, kami bingung. Desa Ponggok ini banyak air, tapi bagaimana cara mengolahnya, seperti apa,” ujar Kepala Desa Ponggok, Junaedhi Mulyono, di acara BUMDes Talk di Aula Kantor Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (14/11/2017).
BUMDes Talk digelar oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. BUMDes Talk dihadiri 81 BUMDes se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kedatangan mereka adalah untuk melihat dan bertukar pengalaman langsung terkait keberhasilan BUMDes Tirta Mandiri Desa Ponggok.
Junaedhi mengatakan, dalam mengembangkan BUMDes, hal yang pertama dibutuhkan selain potensi adalah memahami permasalahan dan data. Dalam hal ini pihaknya meminta kerjasama dengan LPPM UGM untuk mengirimkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik di desanya hingga tiga tahun berturut-turut. Pada KKN pertama, fokus pada penelitian permasalahan desa seperti kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya. Selanjutnya KKN ke dua, fokus pada potensi desa, dan KKN ke tiga, fokus pada pemberdayaan ekonomi.
“Desa miskin, banyak pengangguran, banyak rentenir. Ada tantangan saat itu. Kemudian kami berpikir bagaimana mengolah ini seperti skripsi. Akhirnya kami bersurat ke UGM minta diadakan KKN tematik. Kami ajak untuk penelitian masalah yang ada. Karena kalau mau pengembangan, maka data yang diperlukan. Semua sudah berlalu dan sejak itu kami mulai bangkit,” ujar Junaedhi.
Junaedi menjabarkan untuk menjadikan BUMDes berhasil bukanlah pekerjaan yang mudah. Butuh komitmen besar untuk menjalankannya. Maka tidak heran jika banyak desa yang kebingungan dalam mengelola BUMDes. “Nah ini harus dikembalikan ke tujuan visi dan misi desa. Dari sini kita akan ketemu potensi desa mau diolah seperti apa,” ujarnya.
Direktur Utama BUMDes Tirta Mandiri, Joko Winarno, menambahkan, BUMDes Tirta Mandiri saat ini telah memiliki 13 unit usaha yang dikelola secara profesional. Tahun 2015 BUMDes mampu meraih omzet Rp 6,2 miliar. Kemudian di tahun 2016 menembus Rp 10,3 miliar, dan tahun 2017 hingga bulan Oktober mencapai Rp 12 miliar. Sedangkan target hingga akhir tahun ini Rp 13 miliar.
J. Jams
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: