Connect with us

Kata Mereka Soal Pengganti Setnov sebagai Ketua Umum

Setya Novanto

Jakarta – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi mengatakan sampai saat ini DPP Golkar belum membahas siapa yang akan menggantikan posisi Setya Novanto sebagai Ketua Umum. Seperti diketahui, Setya Novanto (Setnov) sudah resmi ditahan di rumah tahanan KPK atas kasus korupsi e-KTP.

“Kita masih menunggu perintah Beliau (Setya Novanto), karena Beliau masih menjadi ketua umum kami di partai dan organisasi,” kata Bobby di Jakarta, Senin (20/11).

Bobby juga mengatakan internal DPP Golkar hari ini menggelar rapat harian. Namun ia mengungkap tidak membahas terkait kasus yang menimpa ketua umumnya itu.

“Rapat membahas pilkada dan kepartaian, tidak ada (membahas Setnov),” lanjut Anggota Komisi I DPR itu.

Meski demikian, Bobby tak menampik bahwa ia pun mengetahui adanya kabar beredar yang mengatakan bahwa Sekjen Golkar Idrus Marham disebut-sebut akan menggantikan posisi Setnov. Namun dengan tegas ia membantah selentingan kabar itu.

“Itu gosip, karena saya belum lihat suratnya. Masih belum ada itu pelaksana tugas,” ucap Bobby.

Terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Rambe Kamarul Zaman, mengatakan partainya belum menyiapkan pengganti Setya Novanto. “Belum (menyiapkan pengganti). Di kita itu ada aturannya,” kata Rambe di Jakarta, Senin (20/11).

Anggota Komisi II DPR tersebut pun mengatakan belum mengetahui siapa yang akan menggantikan posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR. “Itu kan ada sistemnya,” kata dia.

Namun Rambe sendiri mengaku prihatin dengan kasus yang menimpa Setya Novanto. Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Setya Novanto ditahan atas kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP.

“Iya kami pasti (prihatin),” tandas Rambe.

Terlepas dari itu, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, nama baik DPR turut menjadi hancur lantaran kasus Setya Novanto ini. “Wah hancur DPR. (Buktinya) Surveinya 20 persen. Ya kan?” ujar Zulkifli.

Selain itu, ia menilai Setnov harus mundur dari kursi Ketua DPR bila nanti terbukti bersalah. Jika ingin melakukan perlawanan, lanjutnya, Setnov bisa menggunakan jalur hukum.

“Saya kira karena proses hukum tentu (harus mundur) kalau sudah dinyatakan bersalah. Pak Nov kan ada peluang praperadilan, dan pengganti (Ketua DPR) haknya Golkar,” kata Zulkifli.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya