Connect with us

Aksi Comeback Dramatis Warnai Laga Sevilla-Liverpool

Roberto Firmino (kanan) dan Sadio Mane, gol-golnya gagal persembahkan kemenangan bagi Liverpool.Twitter Liverpool

Sevilla – Liverpool gagal memastikan tiket babak 16 besar setelah hanya bermain imbang 3-3 melawan Sevilla dalam laga kelima penyisihan grup Liga Champions Eropa, di Sevilla, Rabu dini hari (22/11). Dengan begitu mereka harus melakoni laga terakhir dengan hasil minimal imbang.

Terlepas dari itu, hasil imbang ini cukup memukul Liverpool karena sudah unggul tiga gol terlebih dahulu. Aksi comeback Sevilla yang mengejar 0-3 menjadi 3-3 hingga menit injury time babak kedua menjadi tontonan yang luar biasa.

Matchday 5 Liga Champions yang digelar di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, semalam pun layaknya final Liga Champions Istanbul 2005. Hanya saja yang melakukan aksi comeback saat itu Liverpool yang mengejar ketinggalan 0-3 menjadi 3-3 melawan AC Milan.

Di Sevilla, tiga gol The Reds sukses dibuat di babak pertama. Dua gol dicetak Roberto Firmino, sedangkan satunya disumbang Sadio Mane. Secara heroik, Sevilla sukses mengejar ketinggalan di babak kedua berkat dua gol Wissam Ben Yedder serta gol Guido Pizarro menjelang laga usai.

Gol pertama Firmino tercipta dari sebuah sepak pojok Phillipe Coutinho di saat pertandingan baru berjalan dua menit. Umpan Coutinho sempat dibelokkan dulu oleh sundulan Georginio Wijnaldum dan diteruskan Firmino dari pojok kanan gawang Sevilla.

Gol kedua pun hampir mirip. Juga melalui tendangan pojok Countinho, umpannya berhasil disundul Sadio Mane dengan sempurna. Sebelum sampai di jangkauan Sane, bola pun sempat dibelokkan Firmino terlebih dahulu.

Sementara gol ketiga tercipra di menit ke-30. Lewat sebuah serangan balik cepat, Firmino berhasil melesakkan gol keduanya setelah memanfaatkan bola muntahan dari Mane yang sempat ditepis Sergio Rico.

Masuk ke babak kedua, keadaan berubah total. Gol balasan pertama tercipta di menit 51. Dari tendangan bebas Ever Banega, Ben Yedder sukses melesakkan bola lewat sundulannya. 1-3.

Sembilan menit kemudian, manuver Ben Yedder mendapat tackle telat dari Alberto Moreno di kotak penalti. Wasit pun segera menunjuk titik putih. Ben Yedder yang menjadi eksekutor sukses melesakkan bola dan mengubah skor menjadi 2-3.

Petaka bagi Liverpool benar-benar terjadi di masa injury time babak kedua. Dari empat menit tambahan waktu, Sevilla kembali berhasil membuat gol di menit ke-93. Lewat sebuah tendangan pojok, bola sebenarnya berhasil dihalau Ragnar Klavan. Namun bola justru terjatuh di kaki pemain Sevilla, Guido Pizarro, yang langsung menyambarnya menjadi gol. 3-3.

Bagi Liverpool, hasil imbang ini memang membuat mereka tak jadi memastikan diri lolos ke fase knock-out dan harus menunggu laga terakhir kontra Spartak Moscow. Sementara bagi Sevilla, satu poin ini sangat berharga untuk membuat harapan mereka melaju ke 16 besar tercapai yang terus dikejar Maribor dengan selisih dua poin.

Spartak Juga Gagal Menang

Sementara di pertandingan lainnya di grup ini, Spartak Moskow yang seharusnya bisa mengambil keuntungan justru hanya bisa bermain imbang 1-1 melawan Maribor. Hasil tersebut memaksa mereka bakal melakoni partai hidup mati melawan Liverpool di laga terakhir. Siapapun yang menang antara Spartak dan Liverpool akan lolos ke babak selanjutnya.

Sedangkan Sevilla hasil imbang di partai terakhir juga belum menjamin apa-apa karena bergantung pada hasil pertandingan Spartak Moskow. Sevilla harus menang di laga terakhir sehingga mengantongi poin 11 yang tak mungkin dikejar Spartak.

Tim MN M S K MG KG SG P Poin
1 5 2 3 0 16 6 +10 9
2 5 2 2 1 11 11 +0 8
3 5 1 3 1 9 6 +3 6
4 5 0 2 3 2 15 -13 2

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya