Direktur SDM PT Pertamina dari Dwi Daryoto ke Nicke Widyawati
Jakarta – Dalam rangka rotasi pejabat di PT Pertramina (Persero), Senin (27/11/2017), telah dilakukan serah terima jabatan Direktur SDM Pertamina dari Dwi Daryoto kepada Nicke Widyawati. Seperti diketahui, Nicke sendiri sebelumnya adalah Direktur Pengadaan Strategis 1 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dan sebelumnya lagi, Nicke adalah mantan Direktur Perencanaan Korporat PLN.
Nicke mengawali kariernya di dunia perbankan. Saat masih kuliah di ITB, ia diterima bekerja di Bank Duta cabang Bandung pada 1988. “Kesempatan baik tidak datang 2 kali, jadi saya mengambil tawaran kerja sambil kuliah,” ujarnya. Setelah kuliahnya rampung pada 1991, dunia perbankan dia tinggalkan dan beralih ke dunia konstruksi.
Nicke masuk ke PT Rekayasa Industri pada 1991, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa Engineering, Procurement, Construction (EPC). Awal masuk ia ditempatkan di Project Management sebagai Project Control Engineer. “Ini menarik buat saya. Dari dunia perbankan beralih ke dunia konstruksi,” ujarnya.
Di sini, Nicke lebih banyak bertugas di lapangan. Menggarap proyek PUSRI 1B di Palembang mengharuskannya tinggal di daerah itu selama 1,5 tahun. Selesai di Palembang, Nicke dipindah ke Lhokseumawe, Cilegon, dan Malaysia. Dengan makin beragamnya proyek yang dikerjakan, Nicke kemudian menyusun Sistim Manajemen Proyek Rekayasa (Simprosa) yang menjadi standar pengendalian proyek di perusahaan.
Setelah menikah dan bertugas kembali di Jakarta, perjalanan kariernya terus menemukan hal-hal baru. “Perjalanan karier saya beragam dari Project Management, Corporate Management, Human Resources Management, Finance Management, dan sekarang Business Management. Sangat menantang karena harus selalu belajar hal-hal baru. Saya merasa telah menjalani jenjang karir yang komplit dari mulai masuk sampai saat ini,” terang Nicke.
Selalu melakukan yang terbaik dan selalu positive thinking, menjadi filosofi hidupnya. Dengan filosofi itu hasilnya bisa dilihat dengan mulusnya perjalanan karier Nicke.
Latar belakang pendidikan Nicke, Tehnik Industri ITB dan Master Hukum Bisnis Universitas Padjajaran. Nicke pada 2013, pernah dinobatkan sebagai Perempuan Indonesia 2013, Women’s Work of Female Grace 2013 Indonesia dari from Indonesia Asia Institute.
Sementara itu, Dwi yang semula menjabat dua jabatan yaitu sebagai Direktur Aset dan Direktur SDM sementara, kini lebih fokus lagi. Ia kini hanya menjabat Direktur Aset PT Pertamina.
M Riz
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: