Presiden Minta ICMI Matangkan Perumusan Ekonomi Pasar Pancasila
Jakarta – Presiden Joko Widodo mengapresiasi pemikiran-pemikiran besar yang dituangkan para tokoh-tokoh hebat yang tergabung dalam Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) untuk membangun Tanah Air. Salah satunya adalah pemikiran tentang ekonomi pasar Pancasila yang dicetuskan oleh Bacharuddin Jusuf Habibie selaku Ketua Dewan Kehormatan ICMI.
Kepala Negara langsung meminta para anggota ICMI untuk merumuskan pemikiran tersebut ke dalam proses perencanaan yang matang agar dapat segera diimplementasikan oleh pemerintah. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden saat memberikan sambutan dalam acara peresmian pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI se-Indonesia dan Hari Ulang Tahun ke-27 ICMI, yang digelar pada Jumat, 8 Desember 2017, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
“Saya sekali lagi menunggu hasil dari ekonomi pasar Pancasila tadi yang disampaikan oleh Beliau (Bacharuddin Jusuf Habibie),” ujar Presiden.
Menurut Presiden, pemikiran tersebut sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini, yaitu masalah kesenjangan di mana tidak hanya antara kaya dan miskin tapi juga kesenjangan antar wilayah. Guna mengatasi hal tersebut, pemerintah telah berkomitmen untuk melakukan pembangunan yang merata mulai dari daerah perbatasan hingga seluruh pelosok Tanah Air.
“Tapi yang paling penting menurut saya bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ini betul-betul bisa kita implementasikan dengan pembangunan yang sekarang ini kita lakukan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Presiden juga menyatakan bahwa saat ini pemerintah telah memulai pelaksanaan sejumlah program mulai dari redistribusi aset hingga pembangunan bank wakaf mikro sebagai salah satu upaya untuk mengurangi kesenjangan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Saya kira memang ini persoalan yang besar bagi bangsa kita ke depan bagaimana agar gini ratio dan kesenjangan itu betul-betul bisa kita ciutkan agar tidak semakin melebar,” ucap Presiden.
Isu keamanan juga tak luput dari arahan Presiden kepada para anggota ICMI. Apalagi saat ini stabilitas keamanan dan perdamaian dunia sedang diuji setelah sikap sepihak Presiden Amerika Serikat yang mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
“Ini sungguh sangat mengejutkan, menjengkelkan, mendongkolkan,” kata Presiden mengungkapkan rasa jengkelnya.
Padahal lanjut Presiden, saat terakhir kali bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam KTT ASEAN beberapa waktu lalu, keduanya masih berhubungan baik serta berbincang hangat saat jamuan makan malam.
“Saat makan malam kebetulan jejer dengan istri saya di sini terus, Presiden Trump di sini, saya di sini ngajak ngomong istri saya terus. Sepanjang makan malam ngajak ngomong Bu Jokowi, saya juga saya liatin terus,” ucapnya.
Oleh karena itu, Presiden meminta anggota ICMI untuk bersama-sama dengan pemerintah mempersiapkan diri menghadapi segala perubahan-perubahan dunia yang begitu sangat cepatnya. Baik perubahan di bidang teknologi, ekonomi, hingga sikap politik antar suatu negara.
Apalagi saat ini Indonesia diberikan kepercayaan oleh dua negara yang sedang mengalami konflik, yaitu Afghanistan dan Myanmar. Kekaguman Afghanistan terhadap kerukunan di Indonesia, membuahkan harapan agar Indonesia bisa ikut berperan menjadi mediator dalam konflik-konflik yang ada di Afghanistan agar dapat segera diselesaikan.
Sedangkan untuk Myanmar, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang diberikan kepercayaan dan akses masuk untuk melakukan kegiatan kemanusiaan. Bahkan, PBB juga menyatakan dukungannya kepada Indonesia untuk membantu menyelesaikan krisis kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar.
“Beliau (Sekjen PBB Antonio Guterres) sampaikan PBB di belakang penuh Indonesia dalam rangka ikut menyelesaikan problem yang ada di Rohingya, di Rakhine State karena mereka (PBB) nggak bisa masuk,” ujar Presiden.
Dengan tugas dan tanggung jawab tersebut, Presiden mengajak seluruh anggota ICMI dan masyarakat Indonesia untuk terus menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam bingkai ‘Bhinneka Tunggal Ika’, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945.
“Kita sangat berharap sekali pada ICMI memberikan pemikiran-pemikiran besar dan insyaallah Indonesia akan menjadi negeri yang baldatun, toyibatun, warobbun gofur,” tutur Presiden.
Tampak hadir di acara ini, Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil dan Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie.
Ping
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: