Pemerintah dan Telkom Buka Peluang Koperasi dan UMKM Kerjasama dengan BUMN
Jakarta – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) bersama PT Telkom Indonesia (persero) Tbk luncurkan Wifi.id Corner (Wico 2.0). Dimana peluncuran Wico 2.0 ini untuk membuka peluang kerjasama antara Koperasi dan UMKM dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sekretaris Kemenkop dan UKM Agus Muharram mengungkapkan, Wico 2.0 ini merupakan sarana dan peluang yang ideal bagi Koperasi dan UMKM untuk bersinergi dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang dalam hal ini direpresentasikan PT Telkom Indonesia (persero) tbk.
“Sesuai dengan UUD 45, pelaku usaha di Indonesia kan ada tiga yaitu swasta, BUMN dan Koperasi. Nah produk Wico 2.0 dari PT Telkom ini adalah peluang bagus dan model yang baik bagi Koperasi untuk bekerjasama dan bersinergi, dengan BUMN,” ungkap Agus dalam acara peluncuran Wico 2.0 di Gedung Smesco Jakarta, Kamis (28/12).
Wico 2.0 sendiri merupakan produk terbaru PT Telkom yang menyediakan Wifi untuk usaha mikro dan usaha rumah tangga dalam menjual jasa layanan internet atau Wifi tanpa tergantung ruang.
Untuk itu, Agus memandang Wico 2.0 ini penting untuk Koperasi dan UMKM, karena dengan jumlah koperasi aktif saat ini yang mencapai 152.142 koperasi dengan jumlah anggota 25 juta orang, tidak semua koperasi atau anggotanya itu memiliki Wifi.
“Jadi kalau misalkan separuhnya saja, memakai produk Wico 2.0 ini akan sangat luar biasa potensi dan prospek bisnis yang bisa dijalankan,” ujar Agus.
Sementara itu, Direktur Enterprise dan Business Center PT Telkom Dian Rachmawan menyambut baik peluang kerjasama dengan koperasi dan UMKM ini.
“Ini akan menjadi sejarah baru dalam bisnis Koperasi dan UMKM,” ungkap Dian.
Menurutnya, Indonesia diberkahi bonus demografi berupa generasi milenial yang akrab dengan atribut internet.
“Jika bonus ini tidak didukung, maka mereka larinya akan jadi militan, jadi geng motor, jadi romli (rombongan liar-red). Makanya, hari ini Wico 2.0 kami swastanisasi atau diliberalisasi. kami ajak koperasi, usaha mikro dan kaum perempuan untuk menangkap peluang ini,” tutur Dian.
Dian menambahkan, produk Wico 2.0 ini adalah warung internet (warnet) zaman now. Pasalnya, jika dulu pemilik warnet harus menyediakan komputer, kini pemilik atau pelaku UMKM hanya menyediakan tempat bagi orang-orang untuk berinternet sambil berjualan makanan minuman.
“Kami melihat ada peluang bisnis yang bisa dibagi dengan pelaku UMKM. Jika punya rumah makan, warung, atau kafe, bisa dipasang Wico, 2.0,” imbuhnya.
Mengenai bagi hasil, Dian menjelaskan, nantinya untuk voucer yang terjual dibagi secara proporsional.
“Saat bisa jual 500 voucer, kami kasih ke pengusaha Wico 2.0 sebesar 30%, PT Telkom 70%. Tapi kalau jual di atas 500 voucer, dari kenaikan itu kita kasih 50%,” katanya.
Dian memaparkan, pihaknya akan memberikan leluasa kepada pelaku UMKM untuk menetapkan voucer dengan harga pokok minimal Rp3.500 untuk dua jam pemakaian internet.
“Keuntungan memakai Wico 2.0 ini adalah kestabilan internet karena berbasis jaringan fiber optic,” kilahnya.
Nyong Syarief
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: