Demi Populerkan Tabuik, Pariaman dan Bengkulu Tukar Duta Wisata
Pariaman – Pemerintah Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat bersama Provinsi Bengkulu terus mengupayakan mempromosikan Pesta Budaya Tabuik untuk mendongkrak kunjungan sektor pariwisata. Salah satu upayanya adalah dengan melakukan pertukaran delegasi atau duta wisata tabuik.
“Pesta budaya Tabuik di Kota Pariaman dan Tabut di Bengkulu tidak jauh berbeda. Hanya saja perbedaan nama atau istilah, namun pada intinya sama,” ujar Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, saat mengunjungi Kota Pariaman, Rabu (24/1) kemarin.
Menurutnya, keberadaan dua budaya yang hampir sama tersebut justru memiliki peluang besar untuk lebih dipopulerkan melalui pertukaran duta wisata atau delegasi masing-masing daerah.
Tujuannya selain untuk memperkaya dan memperkuat pengetahuan budaya, juga demi mendukung sektor pariwisata kedua daerah. Tak cuma itu, upaya ini pun dinilai bisa melestarikan pesta budaya Tabuik Kota Pariaman maupun Tabut di Bengkulu juga.
Adapun pertukaran ini juga dimaksudkan agar generasi muda Pariaman dan Bengkulu juga mengetahui akan kekayaan budaya di daerahnya.
“Bengkulu dan Kota Pariaman akan mencoba membahas rencana ini (pertukaran) dengan melahirkan Keluarga Kerukunan Tabuik dari kedua daerah,” terangnya.
Wakil Wali Kota Pariaman, Genius Umar, pun menyambut baik rencana Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk saling mengirimkan delegasi tabuik saat perayaan di dua daerah.
“Saya pikir ini merupakan hal yang baik untuk dilakukan karena berupaya mengembangkan, memperkaya, dan memperkuat kebudayaan sekaligus hubungan kerja dua daerah,” ungkapnya.
Menurutnya, rencana tersebut menguntungkan kedua belah pihak karena sama-sama bertujuan memajukan sektor pariwisata.
Perlu diketahui, Pesta Tabut di Bengkulu memang sudah menjadi kalender “Top 100 Wonderful Event Indonesia” yang dirayakan setiap tanggal 1 hingga 10 Muharam.
Sedangkan pesta budaya Tabuik di Kota Pariaman beberapa waktu lalu juga berhasil menyabet terbaik tiga Kategori Atraksi Budaya Terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017.
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: