Kembangkan Desa Wisata, Jambi Identifikasi Desa-desa Berpotensi
Jambi – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi terus menggodok pengembangan desa wisata di daerahnya. Saat ini identifikasi sejumlah desa yang telah memiliki kelompok sadar wisata (Pokdarwis) tengah disiapkan untuk kemudian diresmikan pada 2018 ini.
“Desa tersebut berada di Kabupaten Merangin dan Kerinci, yang sebelumnya sudah ada Pokdarwis dan kita identifikasi untuk dibentuk menjadi desa wisata baru,” jelas Kepala Bidang Destinasi Wisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi, Heri Suroso, di Jambi, Kamis (25/1) kemarin.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Pemprov Jambi melalui Disbudpar memang berencana meresmikan dua desa wisata baru. Keduanya memiliki kelompok sadar wisata dan juga desa wisata kategori embrio.
“Untuk desa yang akan diresmikan menjadi desa wisata itu belum bisa saya sebutkan namanya, yang jelas di Kabupaten Merangin dan Kerinci,” kata Heri.
Adapun identifikasi itu harus dilakukan karena masih diperlukan komitmen dan kesungguhan masyarakat desa. Sehingga nantinya jika sudah menjadi desa wisata tidak berhenti di tengah jalan.
“Kita identifikasi dulu yang melibatkan berbagai pihak termasuk praktisi. Setelah kita identifikasi dan masyarakat desa itu siap kemudian kita berikan pembinaan,” katanya lagi.
Selain destinasi wisata yang menarik, untuk menjadi desa wisata, menurut Heri, harus memiliki standar pelayanan, seperti penginapan (home stay) dan kelompok sadar wisata yang siap menerima kunjungan wisatawan.
Nah, saat ini di Provinsi Jambi yang memiliki 11 daerah kabupaten/kota, baru teradapat dua desa wisata, yakni Desa Wisata Lekuk 50 Tumbi Lempur di Kabupaten Kerinci dan Desa Wisata Muarojambi di Kabupaten Muarojambi.
Desa Wisata Lempur memiliki berbagai potensi wisata yang bisa dikunjungi wisatawan. Di antaranya wisata agro, wisata edukasi, wisata alam, dan wisata budaya.
Sementara Desa Wisata Muarojambi terintegrasi atau berada di kawasan sekitar cagar budaya komplek percandian Muarojambi, yang merupakan situs purbakala kompleks percandian agama Hindu-Buddha terluas di Asia Tenggara.
Desa wisata belakangan pun menjadi andalan pemerintah dalam meningkatkan jumlah wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: