Connect with us

Tokoh Perjuangan Buruh dan HAM Indonesia

Dita Indah SariDok. Pribadi

Sebagai tokoh yang dikenal sangat memperjuangkan demokrasi dan HAM di Indonesia, Dita Indah Sari pernah merasakan pahitnya kehidupan. Ia pernah berada di balik jeruji besi saat Presiden Soeharto terguling.

Namun orang mengenalnya sebagai sosok yang pernah menjadi bagian dari perjuangan panjang para aktivis dalam meruntuhkan rezim otoriter Orde Baru. Perjalanan pembela hak buruh dan hak asasi manusia lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu memang sempat jauh dari nyaman.

Ya, perempuan asli Medan, yang terlahir dari pasangan Adjidar Ascha dan Magdalena Willy F Firnandus pada 30 Desember 1972 ini memang punya cerita itu. Namun ia tak menutupinya. Justru kisahnya di hotel prodeo di Lapas Wanita Kelas I Medaeng, Sidoarjo, membuatnya kian kuat dan tegar dalam memperjuangkan yang benar.

Perjalanan pendidikannya, Dita Indah Sari awali di Medan dan mulai menapaki ibu kota Jakarta saat masuk SMA. Kemudian ia melanjutkan pendidikan perguruan tinggi dengan mengambil jurusan hukum di UI. Bidang ini menurutnya membuatnya mengenal dan mempelajari lebih dalam mengenai demokrasi dan keadilan sosial.

Aktif di kampus dan mendirikan Forum Belajar Bebas, membuat namanya kian dikenal. Di dalam kelompok tersebut, ia dan teman-temannya mempelajari dengan cara berdiskusi secara progresif mengenai persoalan demokrasi dan keadilan sosial.

Lalu dari kelompok studi itu, ia mulai memiliki konsen kasus untuk diperjuangkan, yakni permasalahan buruh.

Singkat cerita, Dita Indah Sari lalu menjadi sosok organisator buruh di wilayah Tangerang, Bogor, dan Pluit sejak tahun 1993. Pada Tahun 1994, ia bersama teman-teman seperjuangannya mendirikan Partai Rakyat Demokratik. Pada era itu, ia mengaku tak takut untuk memobilisasi kaum buruh untuk berdemo meminta kenaikan upah dan kehidupan layak.

Kemudian pada bulan Juli tahun 1996, ia ditangkap ketika sedang memimpin demonstrasi di Tandes, Surabaya. Dirinya didakwa hukuman delapan tahun penjara karena dituding melakukan makar. Dita pun sempat mendekam di Lapas Wanita Malang dan Lapas Wanita Tangerang pada periode tahun 1997-1998.

Barulah setelah Soeharto lengser, ia bebas. Dita Indah Sari memperoleh amnesti dari Presiden Habibie pada tahun 1999. Berkat semangatnya dalam memperjuangkan kaum buruh, Dita memperoleh banyak penghargaan, di antaranya Ramon Magsaysay Award tahun 2001 dan Reebok Human Rights Award tahun 2002. Namun pernghargaan dari Reebok itu ia tampik karena Reebok merupakan salah satu perusahaan sepatu besar di dunia yang tidak berpihak kepada kesejahteraan kaum buruh.

Belum lama ini, Dita Indah Sari kembali muncul setelah cukup lama tak terdengar. Ia terlihat berada dalam rombongan yang dibawa Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, saat membawakan kuliah umum di depan sivitas akademika Universitas Negeri Makassar (UNM), November lalu. Saat itu, Cak Imin, sapaan Muhaimin, menyampaikan materi bertema “Membumikan Semangat Kebhinekaan dalam Memperkokoh Keutuhan NKRI”.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Tinggalkan Microsoft Demi Membangun Kampung Halaman

Oleh

Fakta News
Choirul Amri Tinggalkan Microsoft demi bangun Desa Kuniran di Ngawi
Choirul Amri(Foto: Dok. Pribadi)

Sebenarnya, mimpi Muhammad Choirul Amri sudah tercapai ketika bekerja di Microsoft pada 2013 lalu. Tapi ia malah memutuskan keluar dari perusahaan itu untuk membangun kampung halamannya, Desa Kuniran, Ngawi, Jawa Timur.

Ya, hal ini spontan saja mengundang tanya dari banyak orang? Apa yang dipikirkan dia? Apalagi Microsoft adalah perusahaan global ternama.

Mengapa dirinya lebih memilih berjuang membuat kampungnya itu menjadi desa wisata?

Choirul tak sedang bercanda. Saking seriusnya, ia berencana untuk mengintegrasikan Embung Kuniran, Cagar Budaya Lumbung Padi, sanggar karawitan setempat, dan peternakan kambing.

Baca Juga:

Area-area tersebut dapat menjadi tujuan wisatawan lokal dan mancanegara untuk merasakan kehidupan asli desa Indonesia atau hanya sekadar berswafoto.

Kata dia, persoalan di kampungnya itu sebenarnya sederhana. Ia pun mengaku menemukan hal itu saat dirinya membantu budidaya lele.

Menurutnya, warga desa memiliki kemampuan untuk mengembangkan desa. Tetapi mereka tidak memiliki pendamping dan pengawas yang dapat memberikan masukan atas apa yang harus dilakukan.

Hingga akhirnya pada Oktober 2017, ia bersama warga membentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis). Kelompok itu berkomitmen untuk memperbaharui tampilan Desa Kuniran.

Nah, salah satunya dengan membuat menara untuk swafoto di Embung Kuniran, salah satu aset utama desa tersebut.

Choirul Amri kaget. Warga ternyata antusias dan mampu mengumpulkan dana sendiri. Mereka juga membangun menara itu dengan keterampilan sendiri.

Choirul pun akhirnya resmi mendirikan Rumah Inspirasi Nusantara pada Januari 2018. Rumah tersebut merupakan wadah kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa yang dilakukan di Ngawi.

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggerak Literasi dengan Aplikasi dan Taman Baca di Malang

Oleh

Fakta News
Santoso Mahargono dan GO READ
Santoso Mahargono(Foto: Istimewa)

Foto itu mungkin terpasang di salah satu dinding rumahnya. Foto saat dirinya diundang Presiden Joko Widodo untuk makan siang di Istana Negara. Momen itu pun jadi yang tak terlupakan bagi Santoso Mahargono, si pelopor GO READ.

Ya, kegigihannya dalam menggerakkan literasi membuahkan hasil. Pendiri sekaligus Ketua Forum Komunikasi Taman Baca Masyarakat Malang Raya ini mendapat apresiasi tinggi dari Presiden Jokowi.

Bahkan Santoso berkesempatan mengikuti sidang tahunan MPR dan DPR serta upacara bendera 17 Agustus di Istana Negara.

Baca Juga:

Adapun soal undangan makan di Istana ia dapatkan setelah mengikuti pemilihan pustakawan berprestasi tingkat nasional. Saat itu, juara 1, 2 dan 3 diundang Presiden untuk makan siang bersama teladan-teladan lainnya, termasuk Paskibra dan Paduan Suara Gita Bahana.

Dalam gelatan yang digelar pada 9-19 Agustus di Jakarta, Santoso Mahargono mendapatkan juara II mewakili Provinsi Jawa Timur. Programnya membawanya terpilih mewakili Provinsi dengan menyisihkan 18 peserta lainnya.

Adapun program yang ia gagas adalah GO READ, layanan penyedia buku bagi masyarakat, utamanya yang berada di daerah pelosok Malang Raya. Kegigihannya di bidang literasi dihargai tinggi.

Sebelumnya, Santoso sendiri sudah mendapatkan penghargaan hingga diundang Mantan Gubernur Soekarwo yang dulu masih menjabat di Jatim.

Baca Selengkapnya

BERITA

Pembalap Jogja Hasil Didikan Valentino Rossi

Oleh

Fakta News
Galang Hendra Pratama Hasil didikan Rossi
Galang Hendra Pratama

Pecinta balap motor boleh saja mengidolakan pembalap internasional macam Valentino Rossi. Namun Indonesia sebenarnya juga punya pembalap yang diidolakan. Dia adalah Galang Hendra Pratama.

Pebalap muda asal Yogyakarta ini digadang-gadang bisa mengharumkan Indonesia. Jalannya disebut-sebut tengah menuju ke sana.

Tanda-tandanya pun perlahan terlihat. Galang menjadi pebalap pertama Indonesia yang juara dalam salah satu seri Kejuaraan Dunia Supersport 300 (300-600 cc).

Tepatnya di Kejuaraan Balap Motor Dunia Superbike, yakni di Sirkuit Jerez, Spanyol, tahun lalu. Ia juga menang di Sirkuit Automotodrom Brno, Ceko, Juni tahun ini.

Baca Juga:

Apresiasi pun berdatangan. Termasuk Muhammad Abidin, General Manager Divisi Pascapenjualan dan Departemen Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor MFG yang merupakan tim pendukung Galang di Superbike.

”Ini hasil luar biasa karena Galang bersaing dengan pebalap-pebalap terbaik dari negara yang memiliki sejarah balap motor yang kuat, seperti dari Eropa dan Amerika Serikat (AS),” katanya.

Perlu diketahui, Galang adalah pebalap Indonesia yang paling dekat dengan kejuaraan balap motor paling bergengsi di dunia, MotoGP.

Pasalnya, kini ia sedang berkiprah di Kejuaraan Dunia Supersport 300, kelas terendah dari empat kelas yang dipertandingkan Superbike.

Tiga kelas di atasnya ialah Kejuaraan Dunia Superbike, Supersport, dan Piala PIM Superstock 1000.

Kejuaraan Superbike tersebut memiliki popularitas yang hanya kalah dari MotoGP. Umumnya, pebalap yang sukses di Superbike akan beralih ke MotoGP.

Sebut saja seperti Colin Edwards (Amerika Serikat) dan Nicky Hayden (Amerika Serikat). Nah, Galang punya prestasi cukup gemilang di Superbike.

Baca Selengkapnya