Connect with us

BI Dorong Keberadaan Pasar Penyeimbang untuk Jaga Inflasi di Sulsel

Ilustrasi komoditi bahan makanan pangan(Foto: Istimewa)

Makassar – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel) Bambang Kusmiarso mengungkapkan BI dan seluruh instansi yang tergabung dalam Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulsel terus berupaya menjaga laju inflasi 2018 pada kisaran 3,5 plus minus 1 %.

Salah satu strategi yang dilancarkan BI yaiut mendorong keberadaan pasar penyeimbang. Pasalnya, kehadiran pasar penyeimbang diharapkan dapat menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga komoditas.

“Faktor penyebab inflasi di pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI) kebanyakan bersumber dari komoditi bahan makanan yang banyak diperdagangkan di pasar,” kata Bambang di Makassar, Minggu (11/2).

Menurut Bambng, selain mendorong adanya pasar penyeimbang, pihaknya juga menyiapkan beragam strategi lain, diantaranya adalah bekerjasama dengan BMKG untuk penentuan pola tanam dan panen komoditas utama penyumbang inflasi. Seperti beras, cabai rawit dan bandeng. Melalui bantuan informasi dari BMKG, panen komoditas unggulan diyakini lebih baik.

“Itu akan diintensifkan dengan rapat koordinasi dan nongki pengendalian inflasi bersama pemerintah daerah. Agenda itu dapat dilakukan rutin setiap dua minggu atau sewaktu-waktu apabila diperlukan,” ujar Bambang.

Laju inflasi Sulsel periode awal tahun 2018 mencapai 0,81 %. Beras dan cabai rawit menjadi komoditas yang memiliki andil besar dalam mengerek inflasi periode Januari 2018. Masing-masing sebesar 0,25 % dan 0,12 %.

Secara umum, inflasi Sulsel pada Januari 2018 berada di atas angka nasional sebesar 0,62 %. Meski demikian, laju inflasi pada awal tahun ini berada di bawah torehan bulan sebelumnya mencapai 1,04 %. Inflasi tertinggi di Sulsel terjadi di Parepare (1,38%) dan yang terendah di Makassar (0,67%). Dengan perkembangan tersebut, inflasi Sulsel secara tahunan sebesar 4,11%, lebih tinggi daripada inflasi nasional sebesar 3,25 %.

 

Ong

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya