Connect with us

Tesla, Mobil Pertama ke Antariksa

Mobil Tesla Roadster berwarna merah mengangkasa setelah diterbangkan ke antariksa oleh roket Spacex, Falcon Heavy, 9 Februari 2018. (SpaceX via Reuters) (Foto: Reuters)

Elon Musk, selaku CEO SpaceX dan Tesla, memberikan kejutan besar di awal 2018. Perusahaan antariksa milik Elon Musk meluncurkan sebuah mobil listrik roadster produksinya ke antariksa. Hal itu merupakan langkah terbaru Elon Musk yang ingin merevolusi perjalanan antariksa dan teknologi.

Mobil listrik, Tesla, yang berkapasitas dua penumpang dan beratap terbuka (roadster) meluncur ke antariksa. Mobil tersebut terlihat menuju orbit untuk mengelilingi matahari, dan dikendarai manekuin berbaju antronaut bernama David Bowie. Keduanya melayang melalui garis edar yang akan membawanya mendekati Planet Mars.

Menurut ahli kimia dari Indiana University, William Carrol, semua bahan plastik dan kerangka karbon mobil tersebut akan mengalami degradasi oleh berbagai jenis radiasi di luar angkasa sana. Sebagian besar bahan tersebut terbuat dari ikatan karbon-karbon dan karbon-hidrogen. Energi radiasi bintang tersebut dapat menyebabkan ikatan kimia tersebut menjadi pecah.

Sementara itu, SpaceX telah meningkatkan kemungkinan mobil milik Elon Musk itu bisa meluncur pada Selasa sekitar pukul 15.45 waktu Florida (Rabu 03.45 WIB) untuk mendekati Mars di sepanjang orbitnya dan menabrak Planet Merah tersebut.

Sebelumnya, baru-baru ini Elon Musk berhasil meluncurkan Roket Falcon Heavy setinggi 23 lantai dari landasan di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, lokasi peluncuran roket-roket NASA yang membawa misi Apollo ke bulan hamper 50 tahun lalu. Peluncuran roket tersebut sukses dan menandai momen penting bagi Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX.

“Saya masih berupaya memahami semua yang terjadi, karena saya masih tidak percaya,” kata Elon Musk.

Sebanyak 27 mesin roket menciptakan daya dorong 5 juta pon ,yang diperlukan untuk mendorong Falcon Heavy ke antariksa – sebagai kendaraan peluncuran paling kuat di dunia saat ini.

“Hebat sekali. Mungkin itu adalah hal paling menarik yang pernah saya saksikan,” imbuhnya.

Devi.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya