Kementerian PUPR Tegaskan Percepat Pembangunan Tiga Bendungan Sulsel
Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali menegaskan pembangunan tiga bendungan di Provinsi Sulawesi Selatan terus dipacu cepat selesai. Pasalnya, hal tersebut demi meningkatkan keberlangsungan persediaan air lahan pertanian.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Fakta.News, Sabtu (17/2) kemarin, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan tiga bendungan tersebut yakni Bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo, Karalloe di Kabupaten Gowa dan yang baru dimulai konstruksinya, serta Bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar, dipercepat.
Pembangunan Bendungan Paselloreng ditargetkan rampung pada bulan Desember 2018. Sedangkan Bendungan Karalloe yang konstruksinya dimulai lebih dahulu, sempat mengalami masalah pengadaan lahan. “Tapi sekarang sudah diselesaikan, mudah-mudahan progres konstruksi lebih cepat lagi,” terang Basuki.
Sementara untuk Bendungan Pamukkulu, Basuki menjelaskan bahwa saat ini sedang dalam tahap persiapan, khususnya penyiapan jalan akses kerja. Adapun pembangunan bendungan tersebut dibuat untuk ketahanan air dan pangan nasional, mengingat Provinsi Sulawesi Selatan menjadi salah satu sentra pangan nasional yang harus terus ditingkatkan produktivitasnya.
Menteri Basuki pun merasa optimistis penyelesaian bendungan akan tepat waktu. Hal ini tak terlepas lantaran pembangunan bendungan kini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga biaya pembebasan lahannya dapat menggunakan mekanisme dana talangan. Melalui mekanisme tersebut, lanjutnya, kontraktor akan membayar lahan yang telah siap dibebaskan dan akan dibayarkan oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Imam Santoso, mengatakan pembangunan bendungan akan dilengkapi dengan pembangunan jaringan irigasi yang disebut sebagai irigasi premium atau irigasi yang mendapat jaminan suplai air bendungan. Dengan begitu, meskipun biaya pembangunan bendungan mahal, airnya mengalir sampai ke sawah petani dan menjadi sumber air baku masyarakat.
“Suplai air yang berkelanjutan dari bendungan pun akan meningkat menjadi 2,75 kali. Saat ini dari 7,3 juta hektare irigasi, baru 11 persen yang mendapatkan suplai air dari bendungan. Maka dari itu akan ditingkatkan menjadi 20 persen melalui pembangunan 65 bendungan yang tengah dilakukan Kementerian PUPR 2015 sampai dengan 2019,” kata Imam.
Masih menurut penjelasannya, progres fisik Bendungan Paselloreng per 14 Februari 2018 mencapai 68,22 persen. Kapasitas tampung maksimal bendungan ini 138 juta m3 dan merupakan yang terbesar dibandingkan Karalloe dan Pamukkulu.
Bendungan akan mengairi irigasi yang luasnya kurang lebih 7.000 ha dan menjadi sumber air baku untuk empat kecamatan di Kabupaten Wajo sebesar 305 liter/detik, konservasi air, pengendali banjir Sungai Gilireng, perikanan air tawar, dan pariwisata. Progres pembangunan Bendungan Karalloe yang mulai dibangun pada bulan Desember 2013 itu saat ini sudah mencapai 39,82 persen dan ditargetkan rampung pada tahun 2019.
Seperti dikatakan sebelumnya, dalam pembangunannya memang sempat mengalami kendala pengadaan lahan. Namun, saat ini lahan yang bebas sudah mencapai 97 persen atau tersisa 3 persen yakni sekitar 14,5 hektare. Kapasitas tampung maksimalnya sebesar 40,53 juta m3.
Manfaat bendungan ini akan mengairi irigasi seluas 7.000 hektare, sumber air baku 440 liter/detik, pembangkit listrik 4,5 megawatt, pengendali banjir, konservasi, air dan pariwisata.
Sedangkan Bendungan Pamukkulu menjadi bangunan terbaru yang dibangun di Sulawesi Selatan. Kontrak pembangunannya ditandatangani pada bulan November 2017 terbagi menjadi dua paket konstruksi.
Bendungan ini memiliki kapasitas tampung maksimum 82,7 juta m3 dan akan memberi manfaat bagi irigasi seluas 6.150 hektare, penyediaan air baku Kota Takalar sebesar 160 liter/detik, pengendalian banjir, konservasi air, pengembangan pariwisata, dan perikanan air tawar.
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: