Kuba Memiliki Vaksin Kanker yang Telah Menyembuhkan Ribuan Orang?
APA YANG BENAR?
Periset di Pusat Imunologi Molekuler Kuba telah mengembangkan dan melaksanakan terapi kanker imunologis yang meningkatkan kemungkinan bertahan hidup untuk jenis kanker tertentu dalam beberapa kasus; Pada Januari 2017, obat tersebut telah memulai uji klinis perawatan di Amerika Serikat.
APA YANG SALAH?
Obat tersebut bukan vaksin dalam arti pencegahan, namun obat yang tidak meningkatkan daya tahan; Namun, obat tersebut diklaim telah menyembuhkan ribuan orang.
SUMBER?
Pada tanggal 7 Juli 2017, TheNativePeople.net menerbitkan sebuah berita yang melaporkan bahwa Kuba telah terbukti dalam menemukan vaksin kanker yang telah menyembuhkan ribuan orang. Artikel tersebut telah dibagikan ribuan kali, berikut sebagian isi:
Ada banyak ilmuwan yang telah mengabdikan hidupnya untuk mencari penyembuhannya, dan ada banyak alternatif alami yang menjanjikan yang dapat menggantikan kemoterapi dan radiasi di masa depan.
Contoh terbaru adalah penelitian di Kuba, di mana sekelompok kecil ilmuwan dengan anggaran terbatas telah mampu mengembangkan vaksin melawan kanker yang telah menyembuhkan lebih dari 4000 orang! Komunitas ilmiah terkesan dengan penemuan Kuba, dan banyak dokter mengklaim bahwa obat untuk kanker akhirnya ditemukan!
Vaksin ini telah menghasilkan hasil yang luar biasa bahkan pada kanker stadium lanjut, setelah 16 tahun melakukan penelitian intensif, dan tidak memiliki efek samping.
Peneliti Kuba menggunakan protein meningitis yang sangat kuat dan menyatu ke bagian protein lain faktor pertumbuhan epidermal, atau EGF yang penting untuk mengendalikan kanker. EGF membuat sel tumbuh, dan kanker pada dasarnya adalah sel yang tumbuh tak terkendali.
Pasien yang menerima minimal 4 dosis vaksin, secara keseluruhan memiliki keuntungan signifikan dalam kelangsungan hidup. Pasien dengan konsentrasi EGF tinggi di sistem mereka memiliki manfaat terbesar dan waktu bertahan rata-rata setelah vaksinasi 14,66 bulan.
FAKTA
Pengobatan ini memang ada di Kuba. Ini adalah terapi (bernama CIMAvax) yang digunakan untuk mengobati kanker paru-paru, dan yang mulai digunakan dalam uji klinis di Amerika Serikat. Pengobatannya, bertentangan dengan saran tajuk utama, tidak dimaksudkan untuk mencegah terjadinya penyakit di masa depan seperti vaksin tradisional. Vaksin, dalam kasus ini, mengacu pada fakta bahwa CIMAvax memprovokasi respons kekebalan – seperti pada vaksin – yang kemudian menandakan sistem kekebalan tubuh seseorang untuk menyerang kemampuan kankernya untuk tumbuh (dibandingkan dengan menginokulasi wabah di masa depan). Seperti dijelaskan dalam November 2016 di Thealantic.com.
Saat disuntikkan, protein hibrida yang menyatu ini menendang sistem kekebalan pasien menjadi tambah tinggi (berkat meningitis) dan menargetkan sel kanker (berkat EGF). Begitulah Cimavax seharusnya bekerja. Ini disebut vaksin karena seperti vaksin lainnya, ini merangsang sistem kekebalan tubuh, namun sebenarnya digunakan untuk mengobati daripada mencegah kanker paru-paru.
Obat yang awalnya dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan Masyarakat Kuba pada 1990-an, telah menjalani beberapa percobaan klinis hewan dan manusia di Kuba, dan saat ini diberi lisensi di sana untuk kanker paru-paru stadium IIIB / IV non-small-cell. Uji coba Kuba terbaru, sebuah studi fase III terhadap 405 individu dengan jenis kanker paru-paru ini, menyimpulkan :
Sementara hasil ini menjanjikan, klaim bahwa “ribuan” telah “sembuh” akibat obat ini tidak didukung oleh penelitian yang diterbitkan, dan tampaknya berasal dari laporan bahwa 5.000 orang telah diobati dengan obat tersebut sejak 2011. Memang, Perbaikan untuk bertahan hidup umumnya sesuai dengan urutan bulan, dan sekitar 20 persen kasus dari uji klinis ini tidak menunjukkan perbaikan dibandingkan kelompok kontrol.
BERITA
Benarkah Harga Telur di Malaysia Rp12.000 per Kilo?
Jakarta – Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengklaim bahwa harga telur di Malaysia Rp12.000 per kil0 dan jauh lebih murah ketimbang di Indonesia. Benarkah demikian?
Hal tersebut diungkapkan oleh Mardani Ali Sera, Wakil Ketua Umum Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi. Ia menyebut, harga telur di Malaysia sekitar Rp12.000 per kilogram. Sementara, di Indonesia Rp25.000 per kilogram.
“Kayaan Malaysia tapi harga (telur) hanya Rp12 ribu per kilogram karena rantai pasokan cukup, rantai distribusinya sesuai,” ucap Mardani di Jakarta, Selasa (20/11).
Fakta.News mencoba menelusuri kebenaran harga telur tersebut. Dari portal resmi Jabatan Perkhitmatan Veterinar Kementerian Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia, bisa diketahui harga telur terkini.
Adapun, di Malaysia, telur terbagi 5 kelas kualitas. Dari jenis kualitas AA, A, B, C, D, hingga E. Penetapan harga telur di Malaysia berdasarkan per butir, tidak per kilogram seperti di Indonesia.
Nah, per 23 Oktober 2018, telur dengan kualitas AA di Malaysia dibanderol 39 sen ringgit per butir. Dengan perhitungan 1 kilogram telur sama dengan 16 butir dan kurs ringgit ke rupiah Rp3.500 per ringgit, didapatkan harga telur AA di Malaysia adalah Rp21.840. Sementara, untuk kelas paling buncit, per kilonya mencapai Rp17.920.
Di Indonesia sendiri, per Rabu (21/11), harga telur bervariasi tergantung daerahnya. Di DKI Jakarta, berdasarkan situs PJ Informasi Pangan Jakarta, harga telur per kilogram mencapai Rp22.906. Di Jawa Timur, berdasarkan situs Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok, harga telur mencapai Rp21.437 per kilo.
Sementara itu, di Jawa Barat, berdasarkan situs Portal Informasi Harga Pangan, harga telur di Jabar rata-rata Rp22.547 per kilo. Di Jawa Tengah, berdasarkan situs Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi, rerata harga telur sebesar Rp22.500 per kilo.
Baca Juga:
BERITA
Kebenaran Soal Adanya Foto Syur Grace Natalie Sudah Terungkap
Jakarta – Kabar kebenaran beredarnya foto syur Grace Natalie terungkap sudah. Sang pelaku penyebar foto editan tersebut, Topan Pratama Siregar, sudah menemui dan meminta maaf langsung pada yang bersangkutan.
Sebelumnya, ada kabar yang mengatakan tersebarnya foto syur Grace Natalie di media sosial. Kabar itu pun jelas mencoreng nama baik Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut.
Namun kabar itu ternyata Hoaks
Topan Pratama Siregar, salah satu terlapor dalam kasus penyebaran foto hoaks tersebut pun sudah menemui Grace. Ia melayangkan surat permohonan maaf yang ditulis tangan yang disertai meterai dan tanda tangan Topan.
“Saya minta maaf telah sebarkan posting-an di media sosial konten syur Ketum PSI pada 14 November 2018. Bila saya ulangi perbuatan serupa, saya siap diproses hukum,” ucap Topan di kantor PSI Jalan Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (19/11).
Grace sempat bertanya asal-muasal Topan mem-posting foto tersebut di Facebook. Ia beralasan hanya asal share tanpa verifikasi lebih lanjut.
“Saya baca beranda di Facebook. Sambil bekerja bawa mobil (taksi online). Saya nggak baca dalam, langsung share saja tanpa baca isi berita,” kata Topan.
Baca Juga:
BERITA
Benarkah Ridwan Kamil Memberi Ulasan Film A Man Called Ahok ?
Bandung – Belakangan beredar sebuah tulisan di WhatsApp yang mengatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberi ulasan film A Man Called Ahok. Ulasan film dari Ridwan Kamil tersebut diberikan usai ia menonton bersama keluarganya.
Dalam pesan berantai tersebut, di paragraf awal tertulis “Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat Bersama Istri dan Anak2nya Nonton Film “A Man Called Ahok”.
Informasi soal beredarnya pesan itu pun sampai pada Kang Emil, sapaannya. Ia langsung angkat bicara soal kabar tersebut.
Kabar itu ternyata HOAKS.
Melalui akun Instagramnya, Kang Emil mengungkapkan bahwa ia dan keluarga belum menonton film yang dibintangi oleh Daniel Mananta tersebut.
“Ini beredar di WA group dan ini adalah HOAKS. Dan biasanya jika kami menonton film, review-nya tidak akan kayak cerpen berlinang air mata begitu,” tulisnya di Instagram, Jumat (16/11).
“Anda kurang pintar Ferguso,” kata Ridwan merujuk kepada si pembuat hoaks.
Ridwan Kamil pun menyematkan tagar #HantamHoax di bagian akhir unggahannya.
Klarifikasi dari Gubernur Jabar ini, telah mendapat 86.400 like dan 4.000 komentar dari para warganet.