Connect with us

Bisnis Yoga di Ubud Kian Menjamur

Ilustrasi Yoga(Foto: Istimewa)

Gianyar – Perkembangan bisnis Yoga di Ubud, Kabupaten Gianyar, kian populer dan diminati masyarakat. Bisnis ini bahkan sudah seperti minimarket yang bermunculan di tiap sudut kota sejak 10 tahun belakangan ini.

“Apabila kita jalan-jalan keliling ke kota Ubud, banyak sekali kelas dan studio luas untuk yoga, bisnis yoga tumbuh berkembang seperti minimarket. Dan itu berkat kegiatan tahunan Balispirit Festival yang awal mulanya diselenggarakan untuk membangkitkan pariwisata di Bali yang terpuruk akibat bom Bali tahun 2002,” ujar Noviana Kusumawardhani, praktisi yoga, di Ubud, Gianyar, Jumat (9/3).

BaliSpirit Festival adalah kegiatan tahunan yang digelar di Bali. Dalam waktu dekat ini akan kembali digelar Balispirit Festival ke-11 dengan tema “Return to Source” atau “Kembali ke Asalnya”.

Noviana yang juga Manajer bidang Media Balispirit Festival, mengatakan arti kota Ubud adalah obat atau penyembuhan sehingga cocok menjadi tempat berkembangnya industri yoga. “Yoga sudah menjadi gaya hidup bagi yang mau menjalankan hidup sehat, bagi orang yang mau melakukan transformasi diri, penyembuhan jiwa dan raga serta pikiran,” ujarnya.

Perlu diketahui, perkembangan awal bisnis yoga di Ubud sendiri sebenarnya tidak mulus karena awalnya menghadapi tantangan dengan dikeluarkannya fatwa MUI tahun 2009 bahwa Yoga itu haram karena bagian dari penyebaran agama Hindu. Namun seiring waktu, kegiatan yoga akhirnya berhasil meyakinkan masyarakat bahwa ini lebih pada gerakan olah rasa atau olah batin, bukan seperti agama.

Yoga yang dipandang sebagai salah satu cara menuju hidup sehat memiliki banyak aliran atau gaya. Namun dasarnya sama dari Hatha Yoga yang berfokus pada menyelaraskan (alignment) latihan fisik dengan pernapasan. Kemudian berkembang yoga Ashtanga yoga, Kundalini yoga, Hot Yoga, dan Akrobat Yoga.

“Nanti di BaliSpirit Festival ke-11 akan ada 150 kelas yang masing-masing kelas beda-beda gaya yoganya,” katanya.

Seiring dengan menjamurnya industri yoga itu membutuhkan instruktur yoga. Dan di Ubud, banyak instruktur yoga dari mancanegara serta banyak juga pelatih yoga dari lokal (domestik).

“Yoga ini seperti dunia selebritas, jika ada pelatih yoga yang banyak pengikutnya. Dia ngajar dimana maka para pengikutnya mengikutinya,” kata Noviana sambil berseloroh.

“Pokoknya yoga dimana-mana kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern yang ingin ada keseimbangan hidup. Ada yang mengatakan kalo belum ikut yoga itu ga keren,” tambah dia.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya