Connect with us

Jelang Final Coppa Italia: Harapan Juara bagi AC Milan

AC Milan
Ignazio Abate saat menghadapi Juventus. (Istimewa)

AC Milan masih punya harapan mengangkat trofi musim ini. Kamis dini hari nanti (10/5), AC Milan akan menjalani partai puncak Coppa Italia atau Piala Italia melawan Juventus di Stadion Olimpico, Roma.

Laga ini sekaligus menjadi ujian mental juara para penggawa Rossoneri sebelum persiapan pemusatan latihan pramusim. Publik Milan tentu menginginkan trofi ini selepas musim lalu mereka hanya mendapatkan trofi Piala Super Italia yang sebenarnya hanya trofi hiburan.

Musim ini, pasukan Gennaro Gattuso berpeluang mengangkat trofi yang boleh dikatakan lebih bergengsi ketimbang Piala Super Italia. Bia mereka berhasil, tentu akan menambah motivasi anak asuhan Gattuso menjelang musim baru.

Baca Juga: Kiper Juventus, Buffon Dapat Jersey Christiano Ronaldo

Namun, lawan yang dihadapi AC Milan bukanlah lawan mudah. Mereka harus menghadap Juventus, sang pemuncak klasemen sementara.

Gattuso sendiri menyadari bahwa partai final melawan Juve bukan partai yang mudah. Ini mengingat rekor pertemuan Milan vs Juve di musim ini begitu buruk.

Milan gagal meraih angka saat menghadapi Juve. Di kandang mereka kalah 0-2 dan di partai tandang menyerah 1-3. Kemenangan Milan justru diraih di final Piala Super Italia lewat adu penalti, akhir 2016 lalu.

“Juventus lebih kuat. Itulah faktanya. Kami harus menghormati mereka. Namun, kami juga tak boleh gugup dan harus cerdas dalam menjalankan strategi,” ujar Rino Gattuso.

Gattuso akan tetap mengandalkan pola agresif 4-3-3 untuk menghadapi 3-5-2/3-5-1-1 atau 4-3-3 ala Massimo Allegri, pelatih Juve. Tentu Milan kudu mewaspadai 5 pemain tengah Bianconeri yang punya teknik dan kecepatan mumpuni. Jika Allegri memainkan 4-3-3, permainan akan lebih agresif dan terbuka.

Suso dan dan Hakan Calhanoglu menjadi tumpuan utama di lini penyerangan. Dua penyerang sayap Milan ini kerap membuka ruang bagi Patrick Cutrone dan juga merepotkan lewat tendangan jarak jauh.

Di lini kedua, trio Franck Kessie, Bonaventura, dan Lucas Biglia harus bisa mengimbangi lini tengah Juve. Kemungkinan, mereka akan berhadapan dengan Khedira M. Pjanic, dan B. Matuidi.

Leo Bonucci akan menjadi tembok terakhir pertahanan Milan. Ia dituntut untuk bisa memimpin pasukan Milan juga menghalau serangan-serangan dari Dybala maupun Higuain. Belum lagi, bila Allegri mengambil opsi memasukkan Douglas Costa yang terkenal dengan kecepatan drible-nya.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya