Gus Ipul-Puti Menjadi Pilihan Masyarakat Jawa Timur, Ini Alasannya (1)
Surabaya – Seperti apakah kepercayaan masyarakat Jawa Timur (Jatim) sehingga memercayakan suaranya kepada pasangan calon gubernur nomor urut 2, Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno (Gus Ipul-Puti). Ada berbagai alasan sehingga Gus Ipul-Puti menjadi pilihan masyarakat Jatim, di antaranya ada yang bersandar pada anjuran ulama atau kiai. Ada juga yang diberi petunjuk lewat salat istikharah untuk memilih Gus Ipul-Puti.
Gus Ipul-Puti menjadi pilihan seperti diungkapkan Mayjen TNI (Purn.) H Imam Utomo, gubernur Jawa Timur 1998–2008, misalnya, itu karena anjuran ulama.
“Saya ini santrinya para ulama. Kalau para ulama memutuskan memilih Gus Ipul-Puti, saya ikut. Saya dukung,” kata Mayjen TNI (Pur) H Imam Utomo, gubernur Jawa Timur 1998–2008, di depan ribuan kiai, bu nyai, dan ustaz dalam forum “Silaturahim Masyayikh dan Pengasuh Pondok Pesantren Se-Jawa Timur” di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Wali Kota Risma: Jawa Timur Enggak Butuh Pemimpin Sok Pintar
Imam Utomo bukan orang sembarangan. Ia adalah tokoh penting di Jawa Timur. Selain pernah menjabat gubernur Jatim, Imam juga pernah menduduki jabatan panglima Kodam (Pangdam) V Brawijaya. Ia tak pernah muncul selepas tak lagi menjabat gubernur. Kini, ia kembali tampil dengan menunjukkan dukungan kepada pasangan calon gubernur Jatim nomor 2.
Gus Ipul-Puti menjadi pilihan, menurut mantan Gubernur Jatim ini, Gus Ipul sudah matang soal Jawa Timur. “Dua kali menjadi wakil gubernur. Sudah waktunya menjadi gubernur,” tuturnya. ”Gus Ipul itu sabar luar biasa. Kalau tidak tahan, Gus Ipul datang ke pondok, menangis di depan kiai.
Imam memberi semangat kepada Gus Ipul yang duduk di dekatnya di acara silaturahmi tersebut. Di acara itu, pasangan Gus Ipul, Puti Guntur Soekarno, juga hadir dan duduk di barisan perempuan.
Di mata Imam, Guntur Soekarno yang juga cucu Bung Karno, merupakan figur yang tepat mendampingi Gus Ipul. Dia juga mengikuti berita-berita di media massa tentang aktifnya Puti Guntur menjelajahi Jawa Timur. “Itu pendekatan yang bagus,” tutur Imam.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: