Bupati Jayawijaya: Terimakasih Presiden Jokowi Kini Harga BBM Sudah Sama dengan di Jawa
Wamena – Bupati Jayawijaya Wempi Wetipo, mengaku, sangat mengapresiasi kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi saat ini di tanah Papua. Ia begitu senang dengan kemajuan yang dialami provinsi Papua belakangan ini. Hal tersebut, dikatakannya saat dirinya menerima kunjungan Menteri BUMN, Rini Soemarno ke Wamena.
Perubahan ekonomi, menurut Wempi, dialami juga oleh Wamena. “Wamena itu jantungnya Papua, jika Wamena tidak maju maka provinsi Papua belum maju. Jadi Wamena adalah barometer kemajuan di Papua,” ujar Wempi Wetipo saat menerima Rini Soemarno di Wamena, Selasa (22/8/2017).
Ia menjelaskan kenapa Wamena merupakan jantung Papua, karena posisinya yang berada di tengah-tengah pulau Papua terlebih lagi Wamena merupakan kabupaten yang memiliki penduduk paling banyak di provinsi Papua. Jadi, sangat wajar jika wilayahnya menjadi barometer untuk provinsi Papua. “Ibarat manusia jika jantungnya sakit maka seluruh tubuh akan sakit,” ujarnya.
Hanya saja dimasa pemerintahan Presiden Jokowi, imbuh Wempi, masyarakat kabupaten Jayawijaya baru merasakan artinya berbangsa dan bernegara, di masa sekaranglah masyarakat Jayawijaya mengenal presidennya. Ditambah lagi, dalam proyek pembangunan infrastruktur pemerintahan Presiden Jokowi saat ini, juga sudah terjadi di wilayahnya. Salah satunya disampaikan Wetipo adalah proyek jalan TransPapua.
Presiden sudah tiga kali ke Papua, dan banyak terobosan yang sudah dibuat untuk membantu masyarakat Jayawijaya, yaitu adanya kebijakan menurunkan harga BBM menjadi sama dengan di Jawa. “Sebelumnya, harga BBM di Kabupaten Jayawijaya bisa mencapai Rp 30.000 per liter tetapi saat ini harga sudah sama dengan di Jawa yakni Rp 6.500 per liter, demikian juga harga semen, Kemudian, harga semen sebelumnya mencapai Rp 580 ribu, saat ini menjadi Rp 370 ribu per sak. Demikian juga kebijakan dana desa (kampung) dan pembangunan jalan Trans Papua,” tutur Wempi.
Memang untuk sampai di Wamena, lanjut Wempi, harus melalui udara, jadi mahal. “Itu biasa bagi kami, kalau makan di Wamena harga Rp 300 ribu itu biasa, kalau di Jawa makan Rp 300 ribu luar biasa,” tambah Wempi.
Mendengar uraian yang disampaikan Bupati Jayawijaya, Menteri BUMN, Rini Soemarno sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan masyarakat kabupaten Jayawijaya terhadap kebijakan Presiden Jokowi bagi Papua.
“Saya tadi sudah dari Puncak Jaya di mana saya melakukan pengecekan harga semen dengan Rp 500 ribu, sedangkan di Wamena Rp 370 ribu per sak. Ini adalah perintah Presiden Jokowi dalam mengatasi kesulitan yang dirasakan masyarakat di wilayah Papua,” kata Rini, mengawali sambutannya dalam pertemuan dengan pemerintah kabupaten Jayawijaya di Wamena, Selasa (22/8/2017).
Menteri BUMN Rini Soemarno menjelaskan, bahwa salah satu fungsi BUMN sebagai perusahaan milik negara adalah membantu masyarakat, dimana BUMN sangatlah berbeda dibanding kementerian yang lain. Apalagi kalau dilihat dari anggarannya yang bukan dari APBN. BUMN sendiri adalah sumber pendapatan bagi negara, “Ccontohnya pada tahun lalu, BUMN memberikan deviden kepada negara sebesar Rp 40 trilyun dan menyumbang pajak sebesar Rp 200 trilyun per tahun bagi negara,” ujarnya.
Mengenai kebijakan penurunan harga BBM dan harga semen di Papua, Rini mengatakan, hal tersebut merupakan kebijakan pemerintah yang melakukan subsidi silang dari keuntungan Pertamina dan hasill keuntungan perusahaan Semen Tonasa dan Semen Indonesia.
” Jadi inilah cara pemerintah untuk membagikan hasil keuntungan yang diperoleh BUMN kepada masyarakat, untuk itu mari kita sama-sama mendukung presiden kita,” ucap Rini.
Ping
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: