Xpander Versi Nissan Curi Perhatian Masyarakat, Apa Kata Toyota?
Jakarta – Kesuksesan Mitsubishi Xpander mencuri hati masyarakat rupanya mendorong pabrikan lain untuk mengambil langkah cepat. Nissan pun dilaporkan bakal mengeluarkan produk barunya untuk melawan Xpander.
Ya, gembar-gembor mengenai LMPV baru versi Nissan ini bakal hadir di Indonesia pada 2019 makin berembus. Namun pihak Nissan sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi.
Meski demikian, informasi mengenai Xpander versi Nissan sedikit demi sedikit terbuka. Kabar terbaru mengatakan tahun depan, Nissan akan mengeluarkan Xpander versi pabrikannya.
Salah satunya Aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi, seperti diwartakan Nikkei Asian Review beberapa waktu lalu, yang membocorkan bahwa mobil ini akan disuplai Mitsubishi kepada Nissan pada 2019.
Baca Juga: Sosok Toyota Avanza Baru Bocor, Kabarnya Meluncur Akhir 2018?
Adapun Nissan seperti diketahui kerap menganut tahun fiskal yang berlangsung pada April tahun itu hingga Maret tahun berikutnya. Sehingga keterangan ini bisa berarti dua hal.
Pertama, Xpander versi Nissan bakal benar-benar hadir di 2019. Bisa juga, kendaraan yang dinanti-nanti ini muncul perdana antara Januari–Maret 2020.
Kolaborasi antara keduanya sendiri bisa terjadi setelah Nissan Motor Corporation (NMC) membeli sekitar 34 persen saham Mitsubishi Motor Corporation (MMC) pada akhir 2016.
Saat itu, Nissan menggelontorkan 237 miliar yen (Rp 30,67) triliun demi menggaet Mitsubishi masuk ke aliansi Nissan-Renault.
Sementara Chairman of The Board Aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi Carlos Ghosn pernah mengatakan para anggota aliansi kelak bisa bersinergi dalam banyak aspek demi efisiensi.
Kolaborasinya sendiri termasuk pemakaian platform komponen, kendaraan, bahkan teknologi bersama-sama plus produksi silang.
Nah, untuk pasar Indonesia, baik Nissan maupun Mitsubishi, juga sudah membeberkan bahwa keduanya bakal berbagi platform Xpander. Xpander saat ini memang tengah jadi fenomena setelah pertama kali diluncurkan Agustus 2017.
Namun, Nissan menegaskan bahwa Xpander versi Nissan akan sangat berbeda.
Terpisah, Chief Executive Officer Mitsubishi Motors Corporation (MMC) Osamu Masuko, mengatakan produksi Xpander versi Nissan nantinya dilakukan di pabrik baru Mitsubishi di Cikarang, Bekasi, yang baru beroperasi April 2017.
Ia mengutarakannya dalam sebuah wawancara terbatas di sela-sela peluncuran Xpander di Indonesia.
Perlu diketahui dulu, pabrik itu memiliki kapasitas produksi yang belum dialokasikan untuk model tertentu sebanyak 20 ribu unit per tahun.
Dari kapasitas produksi terpasang 160 ribu unit per tahun Gambar mengenai desain Xpander versi Nissan saat ini sudah beredar di internet sejak akhir 2017.
Tapi ya itu tadi, belum ada keterangan dari Nissan apakah gambar tersebut memang resmi dari mereka atau hanya rekaan belaka.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: