Connect with us

Kerusuhan di Punjab, 28 Orang Tewas

Kerusuhan Punjab, India, 28 tewas(foto : indiansekpres.com)

Punjab – Akibat aksi kekerasan dan pembakaran di dua negara bagian di utara India, sedikitnya 28 orang tewas. Aksi kerusuhan itu pecah, setelah seorang pemimpin spiritual terkenal, Ram Rahim Singh dinyatakan terbukti bersalah atas kasus pemerkosaan terhadap dua orang perempuan.

Atas kerusuhan tersebut, tentara India langsung dikerahkan di Panchkula pada Jumat (25/8/2017) sore waktu setempat, menyusul vonis bersalah bagi Ram Rahim Singh dalam kasus pemerkosaan. Ram adalah pemimpin sekte Dera Sacha Sauda, hari itu langsung dipindahkan ke tahanan sementara.

Namun, ia tidak akan menjalani hukuman kurungan di sana. Ram Rahim Singh akan diterbangkan dengan helikopter menuju Negara Bagian Haryana. Di sana, ia akan menjalani hukuman terhitung sejak Senin (28/8/2017).

Kerusuhan yang terjadi di dua negara bagian di utara India itu, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (25/8/2017), memaksa pemerintah setempat untuk mematikan pasokan listrik dan komunikasi. Pasalnya, sebelum sidang putusan Ram, sekitar 200 ribu anggota sekte Dera Sacha Sauda, berkumpul sebagai bentuk dukungan dan perlawanan bagi sang guru.

Ratusan ribu orang itu, juga turun ke jalan dengan dihiasi aksi kekerasan serta pembakaran. Tayangan televisi setempat menunjukkan, asap mengepul dari atas sebuah stasiun kereta api dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Punjab. Kebakaran diduga dipicu oleh pendukung Ram Rahim Singh.

Karena itulah, otoritas setempat memutuskan untuk memberlakukan jam malam di tiga kota terbesar di Negara Bagian Punjab. Keputusan diambil setelah munculnya laporan ratusan insiden kekerasan di Punjab. Polisi terpaksa menggunakan gas air mata dan water cannon, untuk mengendalikan massa yang semakin liar.

Ram Rahim Singh merupakan seorang paling berpengaruh di India. Pria berusia 69 tahun itu mengklaim, memiliki lebih dari 60 juta pengikut di seluruh India. Kasus pemerkosaan yang dilakukannya, pertama kali terungkap lewat surat kepada perdana menteri India pada 2002.

Kasus pemerkosaan itu, sempat ditelusuri oleh seorang jurnalis yang kemudian ditembak mati. Otoritas menduga, Singh terlibat dalam pembunuhan tersebut karena sang wartawan turut membantu menyampaikan surat tersebut kepada kepala pemerintahan India.

M Riz

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya