Gelombang Tinggi, Jumlah Wisman Menggunakan Helikopter Meningkat
Denpasar – Tingginya gelombang laut belakangan ini telah menyebabkan beberapa kecelakaan kapal penyeberangan. Sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) pun mulai beralih menggunakan helikopter. Meski tidak banyak, jumlah wisman menggunakan helikopter terus bertambah.
Hal ini menyusul belum kondusifnya keadaan gelombang laut di Indonesia. Sejumlah penyedia transportasi kapal cepat ke sejumlah pulau pun berhenti beroperasi. Termasuk di wilayah perairan selatan Pulau Bali.
Peningkatan jumlah wisatawan menggunakan helikopter terlihat di Benoa Heliport Complex, Denpasar, Bali. Pada Sabtu (21/7) kemarin, cukup terlihat bagaimana sejumlah wisman memanfaatkan heli untuk menyeberang.
Kebanyakan dari wisman yang datang baru saja berwisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dan mereka yang menaiki helikopter sebenarnya juga sudah memesan tiket kapal cepat dari NTB ke Bali.
Baca Juga:
- Masa Depan Industri Pariwisata di Ubud Bali Butuh Entrepreneurship Berbalut Kearifan Lokal
- Menpar: Deregulasi Membuat Daya Saing Pariwisata Indonesia Meningkat Tajam
- Menpar Resmikan Tiga Event Pariwisata Berskala Nasional dan Internasional di Sulteng
Marry, salah seorang wisman, melihat sendiri gelombang laut memang masih berbahaya. Namun ia pun memilih menggunakan jasa angkutan helikopter dan membatalkan tiket kapal cepat. Ia harus mengejar waktu keberangkatan pesawat ke Australia dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
“Helikopter adalah solusi terbaik, jauh lebih cepat dan nyaman. Tiga hari lagi kami harus kembali ke Australia dan pesawatnya berangkat dari Bali, jadi saya harus pergi ke Bali secepat mungkin,” katanya.
Sementara Sales and Marketing Manager Air Bali, Feni Sofiani, mengatakan pihaknya sejak sekitar tiga hari yang lalu mendapatkan banyak pesanan mendadak dari wisatawan yang sebagian besar akan kembali ke Pulau Bali. Hampir semua alasannya karena ditutupnya operasional seluruh kapal cepat dari dan menuju sejumlah pulau seperti Nusa Penida, Nusa Lembongan an Gili Trawangan.
“Mungkin wisatawan sedikit panik karena kapal cepat mereka dibatalkan dan akhirnya memesan jasa angkutan helikopter kami. Sebagian besar dari mereka mengaku harus mengejar pesawat kembali ke negara asal yang berangkat dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Jadi mereka menggunakan helikopter sebagai alternatif untuk mempercepat jalan mereka” katanya.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: