Pendiri PKS dan Caleg PDIP Meninggal Dunia
Jakarta – Dunia politik nasional tengah berkabung. Calon legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Yusuf Supendi meninggal dunia Jumat (3/8).
Menurut kabar dari keluarganya, Yusuf meninggal akibat terkena serangan jantung. Nyawanya tak tertolong dan meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada pukul 06.00 WIB tadi.
Putra sulungnya, Fawwaz Abdul Jawwad (32), mengatakan ayahnya sebenarnya tidak memiliki riwayat sakit keras, tapi sakit jantung.
“Bapak kena serangan jantung tiba-tiba. Sebenarnya bapak itu tidak ada penyakit jantung, cuma ada gula,” kata Fawwaz, di rumah duka di Cijantung, Jakarta Timur, Jumat.
Fawwas menduga kesibukan Yusuf meningkat belakangan ini. Ia pun mengaku tidak bisa mengontrol kesibukan sang ayah karena tinggal di Bogor setelah menikah.
“Saya dengar kesibukan beliau meningkat mungkin karena kecapekan juga ya,” ujarnya.
Baca Juga:
- Hasto: PDIP Terbuka bagi Siapapun Termasuk Pendiri PKS Yusuf Supendi
- Bergabungnya Sejumlah Tokoh Islam, Menegaskan Kedekatan PDIP dan Umat Islam
Jenazah Yusuf disemayamkan di rumah duka di Jl Saorma RT.12/01 No.25 A Pekayon Pasar Rebo Jakarta Timur. Ia dimakamkan setelah solat Jumat di TPU Kober Kalisari, Cijantung.
Sementara Ketua PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan Yusuf sempat mengikuti pelatihan dalam rangka persiapan pencalegan beberapa hari sebelumnya. Lantaran itulah wafatnya pria kelahiran Bogor, 15 Mei 1958 tersebut membuat PDIP berduka.
“Semoga kasih sayang, teladan, dan kenangan bersama beliau tetap hidup di antara keluarga dan teman-teman. Semoga husnul khatimah,” kata Hendrawan.
Ucapan duka juga disampaikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Seperti diketahui, Yusuf Supendi adalah salah satu pendiri PKS.
“Turut berduka cita, segenap keluarga besar Partai Keadilan Sejahtera mengucapkan duka cita atas wafatnya Ust Yusuf Supendi Lc. Semoga Almarhum memperoleh khusnul chotimah,” demikian kata PKS dalam akun twitternya.
Sosok Yusuf Supendi memang cukup penting dalam perjalanan politik Indonesia. Ia berasal dari keluarga ulama terpandang di Bogor.
Apalagi ia adalah paman dari putra kelahiran bogor KH Soleh Iskandar, yang juga salah satu ulama besar di Bogor.
Yusuf Supendi menghabiskan masa kecilnya di Bogor. Di sana pula ia mengenyam pendidikan.
Lalu pada 1979, Yusuf meneruskan sekolahnya di Universitas Imam Muhammad Ibnu Saud, Riyadh, Arab Saudi. Sepulangnya dari sana, Yusuf bersama teman-temannya mendirikan gerakan tarbiyah yang kelak menjadi cikal bakal dari Partai Keadilan.
Dua dekade lalu, Yusuf turut serta mendirikan dan menjadi deklarator Partai Keadilan pada 20 Juli 1998. Partai yang mendeklarasikan dirinya sebagai Partai Dakwah.
Pada 2003, untuk mengikuti pemilu 2004, sesuai aturan Partai Keadilan berganti nama, menjadi Partai Keadilan Sejahtera.
Dalam pemilu itulah, Yusuf yang menamatkan pendidikannya di Universitas Imam Muhammad Ibnu Saud, Riyadh, terpilih menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dari daerah pemilihan IV Kabupaten/Kota Bogor.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: