Connect with us

Pertamina MOR 1 Ajak Istri Karyawan Bentengi Keluarga dari Narkoba

Medan – Himbauan Presiden Joko Widodo bahwa semua elemen negara dan bangsa agar bersatu dan bersama-sama memberantas Narkoba dikarenakan saat ini Indonesia Darurat Narkoba membuat PT Pertamina Marketing Operation Region I terus melakukan sosialisasi mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba dsalah satunya dengan memberikan pemahaman kepada anggota Persatuan Wanita Patra (PWP). Sebagai tindak lanjut dari kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Utara, Pertamina memberikan sosialisasi kepada para istri pekerja Pertamina Marketing Operation Region I di Medan, Selasa (27/8/2017).

Bertempat di Ruang Serba Guna Kantor Pertamina MOR I, Jalan Yos Sudarso, Medan, kegiatan dihadiri General Manager Pertamina MOR I, Erry Widiastono, Ketua Persatuan Wanita Patra (PWP) Ratna Erry Widiastono beserta manajemen serta jajaran pengurus PWP. Kegiatan juga menghadirkan dr Ari Gunawan selaku narasumber sosialisasi bahaya narkoba dengan tema ‘Jauhi Narkoba Dekati Keluarga’.

Dalam sambutannya, Erry mengatakan, keluarga besar Pertamina secara konsisten akan terus melaksanakan upaya-upaya preventif terhadap bahaya narkoba. Caranya memberikan pemahaman bahaya narkoba kepada seluruh insan Pertamina melalui PWP sebagai wadah kegiatan para istri pekerja Pertamina. Pihaknya sangat mendukung penyuluhan dan sosialisasi bahaya narkoba bagi lingkungan keluarga pekerja Pertamina. Jika sudah dapat membentengi keluarga, paling tidak kondisi itu dapat mengurangi pertambahan jumlah pengguna narkoba.

“Kita mulai dari keluarga dulu, tidak usah muluk-muluk, keluarga saja dulu, ke depan, kita juga akan bekerja sama dengan anak perusahaan dan juga berbagai pihak untuk terus mencegah beredarnya narkoba di kalangan insan Pertamina,” ucapnya.

Erry menambahkan, dari diskusi dengan Kepala BNN Sumatera Utara Brigjen Pol Andi Loedianto selama ini, diketahui jika “prestasi” daerah dalam penyalahgunaan narkoba sangat mengkhawatirkan. Data yang didapatkan dari BNN, setidaknya ada 350 ribu pengguna atau warga yang terdampak dalam penyalahgunaan narkoba di Sumatera Utara.

Karena itu, tidak mengherankan jika dari hasil tes secara acak terhadap 50 pelajar di Sumut yang pernah dilakukan, mayoritas pelajar tersebut terdampak narkoba. “Dari 50 pelajar, hanya 13 orang yang tidak terdampak. Bahkan ada anak kelas 5 SD yang sudah menggunakan sabu-sabu. Mendengarnya saja saya sudah merinding,” ujar Erry.

Sementara itu Ketua Persatuan Wanita Patra (PWP) Pertamina Marketing Operation Region I Ratna Erry Widiastono mengatakan, pihaknya sengaja memberikan sosialisasi itu kepada kalangan wanita agar dapat membentengi keluarganya dari bahaya narkoba. Tidak bisa dipungkiri seorang ibu memiliki peran yang sangat penting dalam pencegahan penyalahgunaan Narkoba dilingkungan keluarga.

Dengan sosialisasi tersebut, diharapkan kalangan wanita di lingkungan Pertamina dapat mengetahui jenis-jenis dan penanganan terhadap narkoba yang beredar. Dengan terlindunginya keluarga yang merupakan unit terkecil dalam kehidupan berbangsa, diharapkan peluang peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba semakin sempit.

“Kita sengaja melakukan sosialisasi ini kepada kalangan ibu rumah tangga yang merupakan benteng terdepan dalam mencegah penyalahgunaan narkoba,” ucap Ratna.

Sebagai narasumber dalam acara sosialisasi ini dr Ari Gunawan ikut menjelaskan mengenai jenis-jenis narkoba dan bahaya yang ditimbulkannya. Acara tersebut juga menghadirkan salah seorang mantan pengguna narkoba yang menjelaskan pengaruh terhadap kesehatan, sosial, dan psikologis setelah mengonsumsi barang terlarang itu.

Ping

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya