Tim Sepak Takraw Malaysia Sudah Curang, Ngotot Pula
Jakarta – Gelombang protes datang dari sejumlah pihak pada Asosiasi Sepak Takraw Asia (Astaf). Astaf dinilai telah melakukan keputusan kontroversial karena memasukkan tim Malaysia dalam cabang sepak takraw putra di Asian Games 2018. Seruan Malaysia curang pun tak tertahankan.
Salah satu yang paling melontarkan protes adalah Presiden Asosiasi Sepak Takraw Indonesia (PSTI), Asnawi Abdul Rachman. Ia tak terima Astaf malah memasukkan Malaysia di tim regu putra secara sepihak.
Seharusnya Malaysia tak bisa ikut dalam turnamen karena tim sepak takraw putra mereka tidak atau terlambat mendaftarkan diri di ajang Asian Games 2018. Ajaibnya, Malaysia sendiri malah marah-marah ketika mendapati tak ada negara mereka dalam drawing yang sudah dilakukan Juli lalu.
Baca Juga:
- Ditonton Jokowi, Lindswell Kwok Persembahkan Emas Kedua Indonesia
- Main Nanti Malam, Indonesia-Hong Kong Tentukan Juara Grup A
- Pagi-pagi Jokowi Sudah Nonton Langsung Cabor Wushu
Tim Malaysia lantas mendesak Astaf untuk melakukan pengundian ulang. Terang saja delapan negara peserta, yakni Indonesia, Tiongkok, Pakistan, Singapura, India, Filipina, Korea Selatan, dan Nepal menolak usulan tersebut.
Namun keberatan delapan negara, termasuk tuan rumah Indonesia ternyata tak didengar sama sekali oleh Astaf. Malaysia tiba-tiba muncul pada hasil drawing.
Spontan saja Asnawi geram. Ia merasa ada kecurangan yang terjadi tanpa sepengetahuan dirinya. Sebab, masuknya Malaysia secara tiba-tiba tersebut telah membuat negara itu terhindar masuk grup berat
“Ada drawing lagi ada permintaan dari Malaysia saat manager meeting di Hotel Grand Zuhri mereka boleh main dan saya kira staf OCA di sini tidak punya pendirian dan saya kecewa. Bukan saya yang kecewa bukan cuma Indonesia tapi delapan negara lainnya,” beber Asnawi.
“Saya berpatokan pada hasil drawing yang digelar Juli lalu, di mana Malaysia tidak masuk tim regu putra. Sekarang, Malaysia itu memaksakan diri masuk. Saya yakin delapan negara kontestan akan mengajukan nota keberatan,” ujarnya lagi.
Hingga Minggu (19/8) kemarin, nama-nama pemain sepak takraw Malaysia belum dimasukkan secara resmi. Hal inilah yang makin membuat Asnawi geram dan muncul dugaan adanya indikasi Malaysia curang.
Chef de Mission Malaysia, Datuk Seri Abdul Azim Mohd Zabidi, mengamini kalau Malaysia memang mengajukan protes karena Malaysia tak ada dalam drawing.
“Ya awalnya India dan tuan rumah (Indonesia) memprotes kami di kompetisi beregu putra sepak takraw,” kata Azim dilansir NST. “Namun, Dewan Olimpiade Asia (OCA) telah memberi kami izin,” tuturnya melanjutkan.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: