6 Juta Lebih Akun Instagram Diretas, Termasuk Milik Pesohor Dunia
California – Jumlah akun Instagram yang diretas mencapai lebih dari 6 juta pengguna, peretas menawarkan biaya $10 per akun untuk informasi kontak berbasis data yang bisa dicari.
Banyak hacker di alamat web rahasia yang mengiklankan dirinya membocorkan password agar bisa mengakses akun media sosial demi mendapat keuntungan. Pembajakan berbayar yang paling umum adalah mengungkap perselingkuhan dengan mengakses perangkat dan kemudian mendownload pelacak lokasi GPS, mengambil log panggilan, SMS, keylogging, pemantauan kalender dan memata-mayai email.
Pencuri siber ini mengeksploitasi bug di program aplikasi antarmuka (API) yang memungkinkan peretas mengunggah sebagian dari 700 juta akun individu Instagram. Data yang disedot dan diekstrak meliputi nomor telepon dan alamat email dari “akun terverifikasi”, yang kebanyakan selebriti. Belum ada kata sandi yang telah diupload.
Instagram, Snapchat (OTC: SNAP ) dan Facebook (NYSE: FB ), mencoba meyakinkan pengguna setelah aksi peretasan akun Instagram Selena Gomez yang menampilkan akses ke foto telanjang mantan pacarnya, Justin Bieber. Perusahaan mengklaim bahwa peretasan hanya gangguan terbatas dan tim keamanan telah mengembalikan pengendalian akun tersebut ke pemenang American Music Awards 2016.
Menurut Verge, Instagram pada awalnya menyatakan bahwa peretasan hanya terbatas pada beberapa selebriti, termasuk aktor: Emma Watson, Emilia Clarke, Zac Efron, Leonardo DiCaprio, Channing Tatum; musisi: Harry Styles, Ellie Goulding, Victoria Beckham, Beyoncé, Lady Gaga, Rihanna, Taylor Swift, Katy Perry, Adele, Snoop Dogg, dan Britney Spears; dan atlet: Floyd Mayweather, Zinedine Zidane, Neymar, David Beckham, dan Ronaldinho.
Tapi, pada tanggal 1 September, peretas menyediakan daftar 1.000 akun terverifikasi Instagram , termasuk di antaranya 50 akun yang paling banyak diikuti, ke Daily Beast. Para peretas ini juga menawarkan jutaan informasi kontak pengguna lain seharga $ 10 per akun di situs web yang disebut “Doxagram.”
Facebook/Instagram telah dipaksa untuk mengakui bahwa hack yang menampilkan informasi kontak pengguna mencapai 6 juta akun, dan perusahaan tersebut bekerja sama dengan penegak hukum untuk menghentikan aksi penyusupan lebih lanjut. Doxagram kemudian langsung offline pada tanggal 2 September.
Chief Technical Officer dan co-founder Mike Krieger mengakui di blog Instagram, bahwa perusahaan tersebut tidak dapat memastikan berapa banyak akun pengguna yang telah disusupi, namun berharap persentasenya rendah. Dia memperingatkan: “Kami mendorong orang untuk waspada terhadap keamanan akun mereka dan berhati-hatilah jika mereka menemukan aktivitas yang mencurigakan seperti panggilan masuk, teks dan email yang tidak dikenal.” Dia juga meminta maaf bahwa aksi peretasan tersebut telah terjadi.
Menurut TechCrunch, tindakan peretasan Instagram bisa saja menjadi potensi merugikan potensial bagi Facebook secara finansial, karena muncul sebulan setelah dalam waktu satu tahun mencapai 250 juta pengguna, dibandingkan dengan 166 juta pengguna Snapchat.
K. Rinaldi
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: