Ketika Jokowi Menjenguk Sukiyat, Sahabatnya
Jakarta – Raut bahagia Sukiyat tak terelakkan saat Presiden Joko Widodo menyempatkan diri menjenguknya. Hampir tak ada yang menyangka seorang Jokowi menjenguk Sukiyat. Dalam kesempatan itu pula ia mencurahkan kondisi Esemka saat ini.
Seperti diketahui, Sukiyat adalah Presiden Komisaris PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia alias Esemka. Ia tengah dirawat di RS Bethesda, Yogyakarta sejak 10 September 2018 lalu.
Siapa sangka, inisiator mobil Esemka ini dijenguk seorang Presiden. Ia mengaku terkejut dan merasa terhormat mendapat perhatian besar dari orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Baca Juga:
- “Mobil Esemka Akan Segera Diproduksi Massal pada Tahun 2018”
- Sudah Ada Pengusaha Jakarta yang Memesan 6.000 Mahesa
- Kesan Jokowi Saat Mencoba Ezzy II, Mobil Listrik Buatan Anak Bangsa
Jokowi menjenguk usai menghadiri acara Conference of Indonesian Women Organizations di Grand Inna Malioboro. Ia datang didampingi Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Saat dikunjungi Presiden Jokowi, Sukiyat yang kini berusia 61 tahun bercerita soal kondisi Esemka, termasuk membeberkan kendaraan pedesaan. Sukiyat meminta bantuan Jokowi untuk mempromosikan kendaraan tersebut kepada masyarakat.
“Saya minta tolong Pak Presiden agar kendaraan dibantu pemasarannya, agar masyarakat berkenan membeli. Saya juga seneng bisa membantu masyarakat,” jelasnya.
Sukiyat bercerita kalau Esemka tidak cuma membuat mobil. Esemka, jelasnya, juga membuat alat multifungsi yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat sehari-hari.
Tentu saja alat multifungsi yang dimaksud Sukiyat adalah Alat Mekanis Multi Guna Pedesaan (Amdes). Amdes sendiri begitu diapresiasi Jokowi yang ingin bisa jadi kebanggaan Indonesia.
“Anak saya Dwi, dapat pesanan dari Lombok untuk membuat air jernih. ini Satu alat bisa untuk semua, bisa membuat penerangan sampai giling padi,” ujar Sukiyat.
Ia mengatakan semua itu sudah dijelaskan kepada Jokowi, bahkan dirinya mengatakan kepada Jokowi semua itu masih berkaitan dengan nawacita sesuai dengan program yang diusung Jokowi sampai saat ini.
“Tadi atur dengan pak presiden itu sesuai dengan nawacita,” tutur Sukiyat.
Kurang lebih selama 15 sampai 20 menit, Jokowi menjenguk Sukiyat. Kedatangannya jam 4 sore kemarin memberikan makna khusus bagi industri lokal. Malah saking merasa mendapat suntikan asa, Sukiyat langsung diperbolehkan pulang oleh dokter.
“Ya, kaget, tadi siang dari Paspampres ke sini memberitahu kalau Pak Jokowi mau menjenguk ke sini. Saya dan istri sampai tidak siap-siap,” ujar Sukiyat sebelumnya.
Sukiyat sendiri dirawat karena penyakit asam lambung. “Asam lambung, karena stres, makan pasti muntah-muntah,” katanya. “Tadi Pak Jokowi datang ke sini saya langsung sembuh,” celotehnya sambil tertawa.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: