Menteri Basuki Cek Pembangunan Arena Balap Sepeda dan Equestrian untuk Asian Games
Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sesuai Keputusan Presiden No.15 Tahun 2017 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018 ditugaskan selaku Ketua Bidang Sarana, Prasarana dan Infrastruktur pendukung lainnya. Untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana, Menteri Basuki pada Rabu pagi, (6/9/2017) melakukan peninjauan ke lokasi pembangunan arena balap sepeda atau Jakarta International Velodrome yang terletak di GOR Rawamangun, serta arena olahraga pacuan kuda atau Jakarta International Equestrian Park di Rawamangun Jakarta Timur.
Kedua venue olahraga tersebut dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PT. Jakarta Propertindo. Turut mendampingi Menteri Basuki pada kesempatan tersebut Kepala Satuan Tugas Infrastruktur Asian Games XVIII Kementerian PUPR Imam Santoso Ernawi dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S Atmawidjaja.
Usai peninjauan, Menteri Basuki mengatakan, penyelesaian pembangunan velodrome ditargetkan bisa selesai lebih cepat dari rencana awal pada Juni 2018 menjadi April 2018. Progres pembangunan hingga minggu pertama September 2017 sudah mencapai 62,29 persen atau sudah lebih besar dari target hingga akhir September 2017 yakni 61,9 persen, sehingga pada akhir September 2017 diperkirakan progresnya lebih tinggi 5 persen dari rencana.
“Percepatan penyelesaiannya sudah disepakati bersama dengan PT. Jakarta Propertindo sebagai penanggung jawab dan PT. WIKA Gedung selaku pelaksananya. Pekerjaan akan dilakukan minimal dua shift sampai pukul 23.00 WIB. Saat ini progresnya sudah lebih dari 60 persen,” ujar Menteri Basuki. Menteri Basuki bersama rombongan mendapat penjelasan dari Project Manajer Venue Velodrome PT Jakarta Propertindo Iwan Takwin yang memaparkan tentang perkembangan proyek arena balap sepeda yang dibangun dengan standar internasional. Arena ini nantinya akan mendapat sertifikat dari Asosiasi Sepeda Internasional atau Union Cycliste Internationale (UCI).
Velodrome dibangun dengan kapasitas tampung 3.000 penonton. Saat ini pekerjaan struktur konstruksinya telah selesai dan kini tengah penyelesaian pekerjaan arsitektural dan pemasangan atap yang ditargetkan selesai pada September 2017.
Peninjauan kemudian dilanjutkan ke arena ketangkasan berkuda (equestrian) dan pacuan kuda di Pulomas Jakarta Timur. Progres pembangunan equistrian dan pacuan kuda saat ini sudah mencapai 48 persen dan ditargetkan selesai pada November 2017.
Pembangunan venue tersebut dilengkapi dengan tribun penonton setinggi 4 lantai, bangunan kandang kuda, tempat tinggal untuk perawat kuda (dormitory) selama masa pertandingan, kantor, Isolation Horse Stable. Pihak PT Wijaya Karya (Wika) sebagai kontraktor pembangunan telah melakukan upaya percepatan, sehingga proses pembangunan sarana ini bulan November 2017 diharapkan bisa dituntaskan.
Pada kedua venue olahraga yang dikerjakan, saat ini juga telah dimulai kegiatan penataan kawasan (landscape) yang nantinya akan menjadi ruang publik dalam bentuk ruang terbuka hijau yang terintegrasi dengan sarana LRT (Light Rapid Transport). Kawasan velodrome, equistrian dan pacuan kuda akan menjadi hamparan ruang terbuka hijau baru di Jakarta Timur yang fungsinya akan sangat vital, sebagai paru-paru kota serta fasos dan fasum yang lengkap dan berstandar internasional.
Ping.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: