Histeris Menyambut Jokowi Meski 6 Jam Menunggu
Singapura – Presiden Jokowi mendapat sambutan yang luar biasa saat menghadiri acara Temu Kangen dengan masyarakat Indonesia di KBRI Singapura, Rabu malam 06 September 2017.
Jokowi yang sedang berkunjung ke Singapura dari 6-7 September 2017 dalam rangka menghadiri peringatan 50 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Singapura. Acara peringatan itu sendiri akan berlangsung penuh baru pada tanggal 7 September 2017.
Sejak jam 2 siang, masyarakat Indonesia sudah mulai antri mengular di depan KBRI. Pintu sendiri baru dibuka pada pukul 5 sore. Kebanyakan dari mereka adalah pekerja rumah tangga, pelaut, profesional, pelajar, mahasiswa dan anggota masyarakat lainnya.
Berita tentang rencana pertemuan Temu Kangen ini sudah menyebar luar sejak minggu lalu. Masyarakat antusias mencari informasi kemana mencari undangan. Saat pendaftaran dibuka melalui Eventbrite, dalam dua jam tiket sudah habis dipesan. Pihak KBRI mengalokasikan kursi sebanyak lebih kurang 1800.
Antusiasme yang luar biasa ini menunjukkan tingginya popularitas Jokowi di Singapura. Saat pilpres 2014 di KBRI Singapura, 80% suara memilih Jokowi dan sisanya Prabowo. Dan tampaknya tingkat kepercayaan masyarakat masih sama sampai hari ini.
Di Singapura sendiri ada sekitar 200 ribu masyarakat Indonesia yang tinggal disana. Dari jumlah itu 120 ribu bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Sekitar 30 ribu pelaut, sisanya professional, pelajar, mahasiswa dan lainnya.
Acara Temu Kangen sendiri baru dimulai pukul 8 malam. Saat Jokowi yang didampingi istrinya Iriana muncul ke tempat acara, masyarakat menyambut dengan histeris. Jokowi langsung menghampiri pengunjung untuk bersalaman. Masyarakat berebutan ingin bersalaman dan mengambil foto. Beberapa tampak menitikkan air mata haru.
Saat menyampaikan pidato, Jokowi mengingatkan tentang betapa besarnya Indonesia dengan keberagaman dan kekayaan budayanya. Jokowi menyinggung dengan data antara lain jumlah penduduk, pulau, kabupaten/kota, suku, dan bahasa.
Kemudian ia menyampaikan hasil pembangunan infrastruktur dalam 3 tahun terakhir, mulai dari jalan tol, pelabuhan, lapangan udara, dan jalan kereta api. Jokowi juga menunjukkan pembangunan sejumlah fasilitas di kota-kota perbatasan dengan negara tetangga.
Di sela paparan tersebut ia mengundang hadirin untuk naik ke panggung. Dalam dialog yang santai dan terkadang lucu, ia mengajukan sejumlah pertanyaan seperti nama pulau, nama kabupaten, dan nama suku. Mereka yang berhasil menjawab seperti biasa mendapat hadiah sepeda.
Dhamin Yusuf
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: