Polisi Tangkap Lagi Tersangka Penyebar Hoaks Gempa Jawa
Surabaya – Kepolisian Indonesia terus berupaya memberantas hoaks. Selain, hoaks receh seperti yang dilakukan Ratna Sarumpaet, polisi juga sudah menangkap tersangka penyebar hoaks gempa besar di Pulau Jawa.
Kali ini, giliran Subdit Cyber Crime Polda Jawa Timur yang berhasil menangkap tersangka penyebar informasi palsu bahwa akan ada gempa berskala besar di Jawa. Tersangka mengatakan gempa tersebut merupakan susulan dari gempa di Palu, Sulawesi Tengah, (28/9) kemarin.
“Tim kami telah melakukan penangkapan terkait kasus berita hoaks. Ini merupakan perintah langsung dari Presiden karena banyaknya penyebaran berita hoaks pascagempa di Palu,” terang Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan di Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu (3/10). “Disebarkan oleh seseorang berinisial UUF,” lanjutnya.
Luki menambahkan tersangka merupakan warga Krian, Sidoarjo. Ia menggunakan akun dengan nama Uril Unique Febrian.
Baca Juga:
- Polisi: Faktanya Kabar Ratna Sarumpaet Dianiaya Nyatanya Hoaks
- Presiden Jokowi Kembali Kunjungi Korban Gempa Bumi di Sulteng
- Presiden Jokowi Segera Terbitkan Inpres Penanganan Gempa dan Tsunami Sulteng
Dengan akun tersebut, ia menyebarkan informasi hoaks soal gempa yang seolah-olah berdasarkan perkiraan BMKG. Katanya, Pulau Jawa akan diguncang gempa dahsyat.
Bahkan UUF juga mengatakan kalau gempa berkekuatan besar itu akan dirasakan hingga ke Jakarta. Kerusakan bisa terjadi sangat besar lantaran gempa berkekuatan 8,9 SR.
“Oleh tim diperoleh bukti-bukti yang memang betul pelaku melakukan, membuat, menyebarkan berita hoaks melalui akun facebook-nya. Dia menyampaikan akan terjadinya gempa dengan kekuatan skala besar khususnya di Pulau Jawa,” katanya.
Namun hingga saat ini motif tersangka dalam menyebarkan berita hoaks tersebut masih didalami.
“Ini masih dalam proses. Tadi malam maraton kita periksa, dan kita tim siber patroli akan terus mencari berita-berita hoaks yang saat ini marak,” ujarnya.
Dia mengimbau masyarakat, khususnya yang ada di Jatim untuk tidak melakukan penyebaran berita-berita hoaks karena sangat meresahkan. Berita palsu soal bencana bisa memecah-belah masyarakat, terutama yang ada di Jatim.
“Mari kita buat Jatim untuk betul-betul nyaman, tenang, dan tidak ketakutan, terkait berita-berita hoaks tersebut,” ucapnya.
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim, Kombes Pol Agus Santoso menjelaskan, tersangka telah melanggar UU No 1 Tahun 1946. Adapun ancaman hukumannya adalah dua tahun.
“Ancaman hukumannya dua tahun, jadi tidak kita lakukan penahanan,” kata dia.
Agus menegaskan bahwa polisi tidak akan berhenti sampai kepada satu tersangka penyebar hoaks gempa ini. Menurutnya, tim akan terus melakukan patroli siber untuk mengamati terkait konten konten hoaks yang dirasa mengganggu kenyamanan masyarakat.
“Tim siber digital pokoknya patroli terus melihat ini. Kalau misalnya ditemukan lagi, ya kita lakukan upaya penegakan hukum lagi,” ujar Agus.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: