Indonesia Diundang Terlibat Proyek Pembangunan Pelabuhan Besar di Meksiko Selatan
Mexico City – Pemerintahan Baru Meksiko ingin Indonesia terlibat bersama sejumlah negara Asia Oceania dalam proyek pembangunan pelabuhan Meksiko Selatan. Proyek yang menghubungkan Pelabuhan Pasifik ke Pelabuhan Atlantik ini memang menjadi fokus utama Pemerintah Meksiko enam tahun ke depan.
Keinginan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO) itu disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Meksiko, Yusra Khan. AMLO yang bakal dilantik 1 Desember mendatang, memang bertekad membangun Meksiko Selatan. Mirip seperti Presiden Joko Widodo yang membangun Indonesia Timur.
Kata Khan, AMLO menyampaikan keinginan itu saat menerima sembilan Duta Besar dari Australia, Filipina, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Thailand, dan Vietnam, dan tentu saja Indonesia.
Baca Juga:
- Capres Sayap Kiri Meksiko Menangi Pemilu 2018
- Duta Besar RI di Korea Selatan Lepas 150 TKI untuk Naik Haji
- Neraca Perdagangan Indonesia Alami Surplus, Kinerja Ekonomi Membaik
Peluang ini pun menjadi kian terbuka sehubungan penandatangan nota kesepahaman antara Indonesia Eximbank dan Bancomext. Kesepakatan tersebut memang diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan pengusaha Indonesia di Meksiko.
Indonesia Eximbank adalah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. Sedangkan Bancomext merupakan Lembaya Pembiayaan Ekspor dan Impor Meksiko (Banco Nacional de Comercio Exterior, Sociedad Nacional de Credito).
Keduanya menandatangi kesepakatan pada akhir pekan lalu di Nusa Dua, Bali. Baik Head of BOD concurrently Executive Director Indonesia Eximbank, Sinthya Roesly, dan CEO Bancomext, Francisco Gonzales Diaz, sama-sama ingin ada tindak lanjut dari upaya meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral Indonesia-Meksiko.
Terang saja Khan menyambut baik penandatanganan itu. Apalagi hal ini bisa makin mendorong peningkatan perdagangan Indonesia ke Meksiko yang sudah surplus.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor Indonesia ke Meksiko untuk migas dan non-migas pada 2017 mencapai 986,5 juta dolar Amerika Serikat. Angka ini meningkat dibandingkan 2016 yang tercatat 815,1 juta dolar Amerika Serikat.
Sementara impor Indonesia dari Meksiko untuk migas dan non-migas tercatat 219,6 juta dolar Amerika Serikat. Angka ini juga meningkat dibandingkan 2016 yang tercatat 177.0 juta dolar Amerika Serikat.
Secara keseluruhan pada 2017 Indonesia surplus sebesar 638,2 juta dolar Amerika Serikat.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: