Ikon Baru Jayapura Ditargetkan Rampung September 2018
Jayapura – “Rangka bajanya dirakit di Surabaya, Jawa Timur. Material pembangunannya sebagian didatangkan dari Bitung, Sulawesi Utara. Begitulah Jembatan Holtekamp di Kota Jayapura dibangun,” demikian petikan kalimat yang diambil dari laman Facebook Presiden Joko Widodo, Kamis (14/9/2017).
Pembangunan jembatan, dengan total panjang 732 meter yang membentang di atas laut di Teluk Youtefa di Jayapura ini, diklaim telah mencapai 78 persen. Jika semua berjalan sesuai rencana, pembangunan ditargetkan selesai pada September tahun depan, lebih cepat setahun dari rencana semula yakni tahun 2019.
Tiga perusahaan milik negara yang menangani jembatan ini, PT Pembangunan Perumahan, PT Hutama Karya, dan PT Nindya Karya, pun telah menyanggupi target yang dicanangkan pemerintah. Kabar terkini, pada 25 September 2017 mendatang, konstruksi rangka baja bentang utama Jembatan Holtekamp yang panjangnya 112 meter akan dikapalkan dari Surabaya menuju Jayapura, menempuh perjalanan laut melewati Kawasan Laut Banda. Waktu pengiriman diharapkan bisa tepat waktu mengingat kondisi kondisi klimatologi, terutama di Kawasan Laut Banda yang memang berpotensi menimbulkan project delay yang signifikan.
Dipilihnya material pembangunan seperti batu pecah dari Bitung dalam rangka memenuhi spesifikasi mutu jembatan. Sebab, untuk mendapatkan mutu beton K500 yang membutuhkan keausan (tingkat kehancurannya) tidak boleh lebih dari 20%. Adapun nantinya, detail panjang jembatan utama akan dibuat 400 meter, serta jembatan pendekat sepanjang 332 meter yang terdiri dari 33 meter jembatan pendekat arah Hamadi dan 299 meter arah Holtekamp.
Jembatan ini jelas akan menjadi landmark baru Kota Jayapura, sekaligus ikon baru juga destinasi wisata di Papua. Pasalnya di kaki-kaki jembatannya nanti akan ditata taman dan ruang terbuka hijau. Di bawahnya pun bisa dikembangkan olahraga air seperti ski dan dayung.
Jembatan Holtekamp diprediksi bisa memangkas waktu tempuh dari Kota Jayapura ke Muara Tami maupun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw dari 2,5 jam saat ini, menjadi hanya 1 jam saja.
“Pembangunan Jembatan Holtekamp tidak banyak mengalami kendala. Sesuai rencana awal akan selesai tahun 2019, namun tengah kami upayakan percepatan penyelesaiannya,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyta, Basuki Hadimuljono, ketika meninjau pembangunan Jembatan Holtekamp bertipe Arch Bridge di Jayapura, Kamis lalu (8/9).
Memang, untuk pembebasan lahan tidak ada kendala serius sehingga setelah bentang utama jembatan selesai dibangun, maka akan dikebut penyelesaian jalan-jalan penghubung di kedua sisinya.
W. Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: