Museum Bambu di “Heart of East Java”
Malang – Daerah-daerah kini terus menggali sektor pariwisata. Seperti semangat yang ditunjukkan Kabupaten Malang dalam meningkatkan sektor pariwisatanya. Kabupaten Malang sebagai destinasi pariwisata yang berjuluk “Heart of East Java” tersebut terus menciptakan lokasi wisata baru. Harapannya, bisa menjadi sentrum destinasi baru.
Berbagai cara, seperti menggali keunikan dari bambu, membuat Kabupaten Malang tak lama lagi bakal memiliki Museum Bambu yang merupakan pengembangan wisata Boon Pring Andeman, Desa Sanankerto, Kecamatan Turen.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara mengatakan, Pemerintah Kabupaten Malang sangat mendukung masyarakat untuk terus berinovasi menggali potensi wisata yang mampu menjadi daya tarik wisatawan.
“Kami sangat support kalau masyarakat berinovasi memiliki ide yang bagus dalam mendorong potensi pariwisata di Kabupaten Malang. Sesuai tagline kita, yaitu The Heart of East Java, yang terpenting wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara bisa nyaman dengan semua pelayanan Malang,” ujar Made Arya, beberapa waktu lalu.
Desa wisata yang baru di-launching awal 2017 itu, akan memulai pembenahan dan penataan ekowisata dengan menempatan jenis-jenis bambu di area wisata untuk edukasi kepada wisatawan. Selain itu, keberadaan pohon bambu untuk menjaga keasrian dan pelestarian lingkungan di Kabupaten Malang.
Sementara, Kepala Desa Sanankerto M. Subur mengungkapkan, alasan Boon Pring dijadikan objek wisata Museum Bambu lantaran memiliki potensi unggulan sebagai wilayah produksi bambu berkualitas. Selain tinggi mutunya, mayoritas lahan desa tersebut ditumbuhi bambu.
“Wilayah Desa Sanankerto memiliki ciri khas potensi pohon bambu yang tak dimiliki daerah lain. Makanya ke depan kami akan mengembangkan desa wisata yang menonjolkan edukasi keragaman jenis pohon bambu di sini,” ujar Subur.
Sampai saat ini, Desa Sanankerto sudah memiliki 65 jenis bambu. Untuk menjadi wisata Museum Bambu, pihaknya menargetkan akhir tahun 2018 bisa menambah koleksi 100 jenis bambu yang bakal divisualisasikan untuk memanjakan para wisatawan di spot-spot tertentu.
“Itu harapan kami untuk merealisasikan Museum Bambu. Jadi, wisata di sini punya ciri khas unik yang tak dimiliki wisata lainnya,” kata Subur.
Untuk akses ke wisata Boon Pring, bila dari Kota Malang, mengikuti arah papan jalan menuju Jalan Raya Gadang-Lowokdoro-Kendal Payak. Di pertigaan Kendal Payak, belok kiri menuju Bululawang, lalu arah Turen. Sampai pertigaan Kedok, masuk menuju Desa Sanankerto yang searah menuju wisata religi Masjid Tiban.
Dari situ, menempuh arah perjalanan ke Desa Sanankerto sekitar 5 menit. Anda akan disambut sepasang gapura bermonumen pohon bambu begitu memasuki Desa Sanankerto.
Seperti diketahui, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang telah menetapkan 16 desa wisata (DeWi) di Kabupaten Malang salah satunya Desa Sanankerto.
Khusus Kabupaten Malang, Menpar Arief Yahya juga mengharapkan pemerintah daerah yang dipimpin Rendra Kresna itu lebih giat dalam mengembangkan destinasi wisata.
“Karena presiden telah memutuskan Sepuluh Bali Baru, salah satunya kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS). Kabupaten Malang harus bisa memanfaatkan momentum ini untuk mengembangkan destinasi sendiri,” harap Menpar Arief Yahya.
Kawasan Malang, BTS, dan Banyuwangi bagi Jawa Timur adalah destinasi wisata andalan. Malang, sudah menjadi tempat wisatanya orang Surabaya setiap akhir pekan.
M Riz
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: