Connect with us

CCCC Mengincar Proyek Pelabuhan dan Jalan di Indonesia

CCCC sedang menjajaki proyek infrastruktur di Indonesia(foto : bisnis.com)

Jakarta – Setidaknya 10 proyek infrastruktur di Indonesia, kini tengah dijajaki  China Communications Construction Company Ltd (CCCC). Proyek tersebut antara lain bergerak di sektor pembangunan jalan, bandara, railway, tol laut, real estate dan pelabuhan. “Kami masih belum bisa jelaskan lebih jauh karena masih dalam proses. Tapi salah satunya adalah pembangunan jalan senilai US$1,2 juta,” ujar Peng Dapeng Vice President CCCC, di Beijing, Jum’at (22/09/2017).

Proyek yang paling diincar dan menarik bagi perusahaannya di Indonesia, menurut Peng, adalah pembangunan pelabuhan dan pembangunan jalan. Meski demikian, ada beberapa kendala dalam pelaksanannya. Misalnya saja soal lambannya proses pembebasan lahan sehingga membuat tersendatnya pembangunan.

Peng mencontohkan lambannya proses pembangunan jalan tol Kualanamu Binjai yang hanya berjarak 9 kilometer, karena proses pembebasan tanahnya tertahan cukup lama. Namun, Peng menambahkan, saat ini proses investasi di Indonesia sudah cukup dimudahkan dari sisi perizinan investasi sehingga memudahkan investor untuk berinvestasi di Indonesia.

Wang Zhangqi Deputy Bussiness Manager of Marketing Department of CCCC International mengatakan, di Indonesia pihaknya mulai ekspansi tahun 1996 dan kini sudah membangun proyek Suramadu pada 2009 lalu dengan nilai kontrak US$308 juta. Sementara proyek yang sedang digarap saat ini, adalah pembangunan real estate berupa apartemen New Garden Jakarta.

Yao Yanmin, Director of Party Work Office and General Manager of Corporate Culture Department CCCC mengatakan, CCCC memiliki beberapa anak usaha seperti CHEC, CRBC, ZPMC yang telah ekspansi ke luar negeri. Beberapa proyek yang telah dibangun perusahaan antara lain Shanghai Yangshan Deepwater Port Project, Sutomh Yangtze River Bridge, Colombl Port City di Srilanka, Shantou East Coast New City Project, Chaotianmen bridge, Guiyang Duyun Expressway, Jamaica North South Highway BOT Project.

Reputasi CCCC, tercatat sebagai perusahaan dengan peringkat 3 di ENR ngineering news record dari 250 top. Sedangkan jumlah proyek yang telah digarap sebanyak 72 proyek di 58 kota dengan nilai kontrak US$37 miliar. Proyek tersebut mayoritas berada di Asia yakni sebanyak 200 proyek dan 72 di Afrika dan beberapa proyek di kawasan Amerika dan Eropa.

Adapun lima lini bisnis CCCC, adalah sektor Equipment manufacturing instalation, planning and design, project financing, operational service, dan konstruksi.

Masalah Lahan

Pemerintah, tampaknya memang  masih dihadapkan pada sejumlah kendala dalam mengejar target pembangunan infrastruktur. Selain ‘enggan’nya swasta untuk berkecimpung dalam pembangunan proyek tersebut, tidak adanya konektivitas antara dana pemerintah daerah dan rencana pembangunan infrastruktur pun turut menjadi hambatan pemerintah pusat.

Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto mengungkapkan, salah satu alasan mengapa swasta enggan berpartisipasi adalah dikarenakan proses pengadaan lahan yang memakan waktu cukup lama. Hal itu terlihat dari minimnya penggunaan skema Public Private Partnership (PPP) dalam perkembangan infrastruktur.

“Baru satu dua proyek PPP berkembang di Indonesia,” kata Hadiyanto dalam seminar nasional Pengadaan Tanah Dalam Rangka Mendukung Pembangunan Infrastruktur, Selasa (19/9/2017).

Menurutnya, lama proses pengadaan lahan pun lantas berdampak pada harga tanah yang akan digunakan untuk proyek infrastruktur. Pasalnya, proses pengadaan tanah yang cukup memakan waktu membuat harga tanah terus melambung tinggi seiring dengan munculnya para makelar tanah. “Proses pengadaan tanah masih berlarut-larut, sehingga membuat swasta tak berminat,”katanya.

Hadiyanto mengatakan untuk mengejar ketertinggalan infrastruktur, pemerintah memang membutuhkan peran swasta baik dalam skema PPP maupun KPBU untuk membiayai total proyek.

Pasalnya, pemerintah hanya menyiapkan sekitar Rp4.700 triliun untuk membangun infrastruktur dalam jangka waktu 5 tahun. Nilai tersebut pun diprediksi hanya bisa membiayai sekitar 40% dari total proyek pemerintah. Sementara itu, dalam RAPBN 2018 pemerintah mengalokasikan anggaran Rp409 triliun untuk infrastruktur. Nilai tersebut meningkat tipis jika dibandingkan dengan APBNP 2017 senilai Rp401,1 triliun dan APBN 2017 senilai Rp387,3 triliun.

“Jumlah ini besar untuk satu RAPBN yang masih bergelut dengan tantangan penerimaan. Tapi ini komitmen pemerintah untuk mengejar ketertinggalan karena proyek-proyek infrastruktur mangkrak di tahun-tahun lalu sudah mulai bergerak, salah satunya proyek SPAM Umbulan,” jelas Hadiyanto.

M Riz

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya