ADB: Momentum Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terus Berlanjut
Jakarta – Menurut Winfried Wicklein, Director Economist Asian Development Bank (ADB), pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan masih terus berlanjut tahun ini dan tahun depan, meskipun harus dijaga dengan investasi dan ekspor yang kuat untuk mendukung laju pertumbuhan yang sehat.
“Ekonomi Indonesia tetap kuat terlepas dari ketidakpastian global, dengan pertumbuhan yang diharapkan akan baik pada tahun ini. Dengan alokasi yang lebih tinggi untuk infrastruktur publik dan iklim investasi swasta yang makin baik, maka “Ekspansi ekonomi kemungkinan masih berlanjut hingga tahun depan,” ujar Winfried Wicklein di Jakarta, Selasa (26/9).
Edisi pembaruan dari publikasi ekonomi tahunan Asian Development Outlook (ADO) 2017, ADB mempertahankan prakiraan pertumbuhan produk domestic bruto (PDB) Indonesia sebesar 5,1% untuk tahun ini, dan 5,3% untuk tahun depan. Perkiraan tersebut selaras dengan prediksi pada April lalu, yaitu pertumbuhan PDB yang melampaui 5,0% pada paruh pertama tahun ini, didorong oleh investasi aset tetap dari ekspor bersih. ADO update mencatat bahwa belanja pemerintah diperkirakan akan mendongkrak pertumbuhan pada paruh kedua 2017. Sementara itu investasi swasta diperkirakan akan meningkat perlahan selama periode prakiraan, seiring mulai terlihatnya dampak positif dari reformasi kebijakan yang diarahkan untuk memperbaiki iklim usaha. Pemberian peringkat investment grade untuk Indonesia dari Standard&Poor`s diharapkan akan mempercepat arus modal masuk, termasuk investasi langsung asing.
Pertumbuhan kredit diperkirakan akan membaik secara bertahap, setelah pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia, dan berbagai kebijakan yang mendorong fleksibilitas perbankan dalam mengelola likuiditas.
Kebijakan fiskal Indonesia masih mampu menopang pertumbuhan, dengan perubahan anggaran yang menghasilkan belanja total yang lebih tinggi. “Terutama dengan alokasi yang lebih besar pada infrastruktur publik, kesehatan dan pendidikan.” Kendati pemerintah mengurangi subsidi energi yang mengakibatkan kenaikan harga listrik, ADB berpendapat pengeluaran rumah tangga masih tetap kuat. Keyakinan konsumen masih terlihat baik, berkat kestabilan rupiah dan harapan akan inflasi yang lebih terkendali. Inflasi umum rata-rata diperkirakan sebesar 4,0% pada 2017 dan 3,7% pada 2018.
“Tren ini terutama berkat upaya baru dari pemerintah untuk menjaga harga pangan melalui pengelolaan logistik dan pusat distribusi pangan di daerah-daerah secara lebih baik,” ungkap ADB dalam ADO update.
ADB melihat adanya ketidakpastian pada prospek perdagangan Indonesia karena tidak meratanya tingkat pemulihan dan pertumbuhan para mitra perdagangan Indonesia, serta adanya pelemahan harga komoditas. Impor diperkirakan masih akan tumbuh lebih lambat daripada ekspor pada paruh kedua tahun ini.
ADO update mempertahankan prakiraan defisit transaksi berjalan Indonesia sebesar 1,7% PDB pada tahun ini, tetapi memperkirakan akan adanya kenaikan defisit menjadi 2,0% pada 2018. Pelebaran defisit ini, seiring dengan meningkatnya impor yang mulai mengalahkan laju ekspor, untuk memasok beberapa proyek investasi publik berskala besar. Arus modal masuk diperkirakan akan lebih dari cukup untuk membiayai defisit transaksi berjalan, sehingga cadangan devisa asing akan tetap meningkat.
Menurut Winfried, risiko terhadap proyeksi ini akan bergantung pada perkembangan upaya pemerintah dalam memobilisasi penerimaan pajak, harga komoditas global, dan kepastian kebijakan di negara-negara maju. “Berbagai risiko tersebut menunjukan bahwa Indonesia perlu menjaga nilai tukar yang fleksibel, perdagangan dan arus modal terbuka serta melanjutkan pelaksanaan reformasi struktural guna semakin memperkuat perekonomiannya,” ungkap Winfried.
KR – Ipotnews
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: