Bandara di Madura Kini Layani Penerbangan Komersial
Madura – Pulau Madura kini sudah semakin mudah diakses dengan hadirnya berbagai infrastruktur transportasi yang telah beroperasi. Tak terkecuali Bandara Trunojoyo yang berada di Sumenep, Madura, yang mulai kemarin (27/9) sudah siap melayani penerbangan komersial.
Direktur Jendral Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan penerbangan komersial yang sudah menandai peresmian ini adalah penerbangan rute Bandara Juanda di Sidoarjo menuju Bandara Trunojoyo di Sumenep dan sebaliknya. “Pulang pergi dengan menggunakan pesawat ATR 72-600. Penerbangan pertama ini melayani 69 penumpang,” ujarnya, Rabu (28/9).
Masih kata Agus, pengelola Bandara Trunojoyo juga akan melayani penerbangan komersial secara profesional dan mengutamakan keselamatan, keamanan, dan pelayanan sesuai standar bandara.
Sebelumnya, bandara pertama di Pulau Madura yang beroperasi sejak 2010 itu telah melayani beberapa penerbangan perintis, seperti Airfast Indonesia (Surabaya-Sumenep PP dan Sumenep-Bawean PP). Ada juga penerbangan dari sekolah-sekolah pilot, seperti Merpati Pilot School, Aviatera Training, Global Aviation, Nusa Flying School, dan Loka Banyuwangi.
“Dengan adanya penerbangan komersial ini berarti ada peningkatan dari sebelumnya penerbangan perintis. Dengan demikian target peningkatan perekonomian di daerah sekitar bandara dengan adanya penerbangan bisa tercapai,” ujarnya.
Selain itu, adanya penerbangan komersial ini memang diharapkan bisa mengangkat potensi daerah melalui perdagangan dan pariwisata.
“Kita tahu bahwa sepanjang pantai Madura ini berpotensi sebagai wisata yang bisa dimanfaatkan, selain itu masyarakat Madura juga erat dengan budaya perdagangan yang menyebar luas di berbagai daerah lain, bahkan berbagai penjuru dunia,” tutur Agus.
Bandara Trunojoyo di Pulau Madura merupakan Bandara kelas III yang dikelola dan dioperasikan oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara. Selama ini ada empat kabupaten yang dilayani oleh bandara ini, yaitu Kabupaten Sumenep, Bangkalan, Sampang dan Pamekasan.
Adapun fasilitas yang tersedia di Bandara Trunojoyo saat ini adalah dimensi landas pacu 1600 meter x 30 meter dan dua Apron (Apron I: 40 meter x 40 meter Apron II: 75 meter x 80 meter), serta gedung terminal seluas 12 meter x 11 meter dan gedung operasional seluas 144 meter persegi.
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: