Connect with us

Tim ITB Raih Juara Kompetisi Swiss Innovation Challenge 2017

Tim ITB meraih juara dalam kompetisi Swiss Innovation Challenge 2017.(Foto: lpik.itb.ac.id)

Bandung – Tiga tenant LPIK-ITB keluar sebagai juara kompetisi Swiss Innovation Challenge 2017, dalam malam penghargaan yang diadakan di Sheraton Bandung Hotel & Towers, Jumat (22/09/2017). Kompetisi yang diselenggarakan atas kerjasama antara SBM-ITB dengan School of Business at University of Applied Sciences and Arts Northwestern Switzerland ini telah berlangsung sejak awal tahun 2017, dimana para peserta memperlombakan ide bisnis dan ide inovasi mereka.

Posisi pertama diraih oleh Tesla Daya Elektrika, start-up yang mengembangkan sistem proteksi petir bernama I-GSW High Voltage untuk perlindungan pada tower transmisi tegangan tinggi dan I-GSW Medium Voltage untuk perlindungan pada tower distribusi tegangan menengah.

Konsep yang diaplikasikan pada produk ini merupakan hasil temuan Dr. Ir. Djoko Darwanto (KK Teknik Ketenagalistrikan) yang telah terbukti mampu melindungi tower transmisi dari sambaran petir. Pada tahun 2016, konsep ini telah dikenalkan pada PT PLN sebagai target market utama.

Tim ini beranggotakan Gumilang Dewananta, Achmad Arbi, dan M. Fattah Aziiz, dan dalam dua tahun terakhir ini telah mendapatkan bantuan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk pengembangan produk.

SVARA, yang diketuai oleh Farid Fadhil Habibi (STI ’12) keluar sebagai juara kedua, dengan produk hasil implementasi blockchain pada platform industri musik. Dengan menerapkan blockchain pada aplikasi streaming musik, transparansi untuk kerjasama antara musisi dan penyedia layanan dapat terjamin, dimana masing-masing pihak menyimpan basis data bersama yang identik, dan segala royalti direkam dalam basis data tersebut.

Hingga saat ini, SVARA telah mendapatkan dukungan dari Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) dan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) untuk secara bersama-sama mengembangan industri musik dan industri radio.

Juara ketiga diraih oleh BIOPS Agrotekno yang diketuai oleh MM Malikul Ikram (RH ’11), dengan produk Encomotion, sebuah sistem terintegrasi yang dapat digunakan untuk memonitor dan mengontrol kondisi lingkungan pertanian dalam green house. Visi dari BIOPS Agrotekno adalah “Membawa Era Baru Pertanian Indonesia”, melalui promosi sistem cerdas sehingga masyarakat tertarik untuk mendukung dan ikut dalam kegiatan bertani yang didukung oleh produk teknologi.

Saat ini, Encomotion sudah diterapkan pada salah satu green house milik Balai Besar Pelatihan Pertanian (BPPP) Lembang, dan terbukti berhasil meningkatkan produktivitas hingga 40% dibandingkan dengan pertanian konvensional.

“Kompetisinya menarik dan menantang. Selama seleksi, (kami) tidak hanya diminta presentasi, tetapi juga ada pemberian materi dan masukan yg membuat para peserta menjadi lebih matang,” komentar Fattah Aziiz mengenai keberjalanan Swiss Innovation Challenge Indonesia 2017. Di akhir Oktober 2017, Fattah akan mewakili Tesla untuk mengikuti rangkaian lanjutan Swiss Innovation Challenge di Swiss. (sumber: lpik.itb.ac.id)

 

Ping.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya