Connect with us

Perban Pintar untuk Berbagai Pengobatan dan Menyembuhkan 3 Kali Lebih Cepat

Perban pintar ini terbuat dari serat konduktif elektrik yang dilapisi gel yang dapat diisi secara individual dengan antibiotik melawan infeksi, faktor pertumbuhan regenerasi, obat penghilang rasa sakit atau obat lain.

Mikrokontroler tidak sebesar perangko, yang bisa diaktifkan dengan smartphone atau perangkat nirkabel lainnya, mengirimkan sejumlah kecil voltase melalui serat yang dipilih. Tegangan berguna untuk memanaskan serat dan hidrogelnya, melepaskan muatan apa pun yang dikandungnya.

Menurut perisetnya, perban tunggal ini dapat menampung beberapa obat yang disesuaikan dengan jenis luka tertentu.  Penggunaannya secara tepat mampu mengendalikan dosis dan jadwal mengisi obat-obatan. Kombinasi antara kustomisasi dan kontrol secara substansial dapat memperbaiki atau mempercepat proses penyembuhan, kata Ali Tamayol, asisten profesor teknik mesin dan teknik di Nebraska.

“Ini adalah perban pertama yang mampu melakukan pelepasan obat dosis tinggi,” kata Tamayol. “Anda bisa melepaskan beberapa obat dengan berbagai profil pelepasan. Itu keuntungan besar dibandingkan dengan sistem lain. Apa yang kami lakukan di sini adalah strategi mengembangkan perban dari bawah ke atas.

“Ini adalah platform yang bisa diterapkan ke berbagai bidang teknik biomedis dan kedokteran.”

Tim awalnya membayangkan pembalut pintar digunakan untuk mengobati luka kulit kronis yang berasal dari diabetes. Lebih dari 25 juta orang Amerika – dan lebih dari 25 persen orang dewasa AS berusia 65 dan lebih tua – dapat menderita luka-luka seperti itu. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memperkirakan bahwa kasus diabetes akan berlipat ganda atau tiga kali lipat pada tahun 2050.

“Biaya medis yang terkait dengan jenis luka ini sangat luar biasa,” kata Tamayol. “Jadi ada kebutuhan besar untuk menemukan solusi untuk itu.”

Mereka yang terluka dalam pertempuran mungkin juga mendapat manfaat dari fleksibilitas dan penyesuaian pita, Tamayol mengatakan, apakah akan merangsang penyembuhan peluru dan luka pecahan peluru lebih cepat atau mencegah timbulnya infeksi di lingkungan yang jauh dari rumah sakit.

“Tentara di medan perang mungkin menderita sejumlah luka atau infeksi yang berbeda,” katanya. “Mereka mungkin berurusan dengan sejumlah patogen yang berbeda. Bayangkan bahwa Anda memiliki tambalan variabel yang memiliki obat penawar atau obat yang ditargetkan terhadap bahaya di lingkungan yang spesifik . ”

Bantuan perban

Dalam mengevaluasi potensi manfaat perban pintar ini, Tamayol dan rekan-rekannya di Harvard menjalankan serangkaian eksperimen.

Para periset menerapkan pembalut pintar berisi faktor pertumbuhan pada tikus yang terluka. Jika dibandingkan dengan perban kering, kemampuan perban pintar 3 kali lebih cepat menumbuhkan jaringan kaya darah yang penting untuk proses penyembuhan.

Percobaan lain menunjukkan bahwa versi pembalut antibiotik dapat membasmi bakteri penyebab infeksi. Secara kolektif, Tamayol mengatakan, percobaan juga menunjukkan bahwa panas yang dibutuhkan untuk melepaskan obat-obatan tersebut tidak mempengaruhi potensinya.

Meskipun para periset telah mematenkan desain mereka, namun masih perlu pengujian terhadap hewan lebih lanjut dan kemudian melakukan pengujian terhadap manusia sebelum dipasarkan. “Pengujian itu bisa memakan waktu beberapa tahun, meskipun sebagian besar komponen desain sudah disetujui oleh Food and Drug Administration, prosesnya harus lebih sederhana,” kata Tamayol.

Sementara itu, Tamayol menjelaskan bahwa para periset juga sedang bekerja untuk menggabungkan sensor berbasis benang yang dapat mengukur indikator pH, indikator kesehatan dan kulit terkait lainnya. Mengintegrasikan kemampuan itu akan memungkinkan membuat perban pintar yang secara otonom dapat memberikan perawatan yang tepat.

Tamayol menulis penelitian tersebut dengan Harvard Ali Khademhosseini, Pooria Mostafalu, Gita Kiaee, Giorgio Giatsidis, Akbar Khalilpour, Mahboobeh Nabavinia, Mehmet Dokmeci dan Dennis Orgill, bersama dengan Sameer Sonkusale dari Universitas Tufts.

K.R – Sumber: Universitas Nebraska-Lincoln

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya