Pilkada Jawa Timur Menggeliat, PKB Dukung Gus Ipul dan Nasdem Dukung Khofifah
Jakarta – Pertarungan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah Indar Parawansa dalam memperebutkan kursi Gubernur Jawa Timur akan terus berlanjut. Sebelumnya Gus Ipul berkompetisi sebagai Wakil Gubernur petahana yang berpasangan dengan Gubernur Soekarwo sudah 2 kali mengalah Khofifah.
Pemilu kepala daerah 2018 Provinsi Jawa Timur sudah mulai memanas dengan keluarnya dukungan resmi partai-partai yang akan mengusung calon.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah mengeluarkan rekomendasi kepada Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai calon gubernur (cagub) Jawa Timur di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018.
Surat Keputusan bernomor 2394/DPP-03/VI/A.1/X/2017 bertanggal 5 Oktober 2017 itu ditandatangani oleh Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dan Sekretaris DPP PKB Abdul Kadir Karding. Surat keputusan dibacakan oleh Tim Desk Pilkada DPP PKB dalam forum konsolidasi DPC PKB se-Jawa Timur.
Ketua DPW PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar mengatakan, rekomendasi tentunya menjawab pertanyaan dari sejumlah pihak. “Ini adalah jawaban yang jelas dari PKB. Sebab, banyak yang tanya jangan-jangan hanya lisan. Dan sekarang sudah terbit rekomendasi PKB sebagai Cagub Jatim 2018 adalah Saifullah Yusuf,” kata pria yang akrab disapa Pak Halim, Rabu (11/10/2017).
Gus Halim juga menyakini, dengan terbitnya rekomendasi ini, Gus Ipul akan memenangkan perhelatan Pilgub Jatim 2018 mendatang. Sementara terkait calon wakil gubernur yang mendampingi Gus Ipul, kata Gus Halim, berdasarkan SK tersebut calon wakil gubernur akan ditetapkan kemudian sembari menunggu masukkan dari Tim Desk Pilkada DPP PKB yang turun ke Jawa Timur.
“Artinya, masih terbuka ruang untuk berkoalisi dengan partai mana pun. Dan berkali-kali, Ketum (Cak Imin) menyampaikan bahwa wakil gubernur diserahkan oleh partai koalisi dengan PKB,” tegasnya.
Gus Ipul setelah menerima surat tersebut menyatakan akan menjalankan amanat dan instruksi dari PKB. Salah satunya, kata Gus Ipul, adalah permintaan dari PKB, ketika terpilih menjadi gubernur agar memperhatikan kawasan Madura.
“Soal lebih memperhatikan pulau Madura, kemudian perhatian terhadap madrasah diniyah dan menghidupkan lagi Gerbangkertasusila,” jelasnya.
Menurut Gus Ipul, terbitnya rekomendasi tersebut adalah bagian dari formalitas. “Ya saya terima kasih saja. Sebenarnya ini hanya formalitas saja. Pada dasarnya PKB sudah menunjukkan dukungan sebelum puasa. Bahkan, juga ditindaklanjuti dengan pertemuan-pertemuan dalam tanda kutip deklarasi,” pungkasnya.
Dukungan Partai Nasdem untuk Khofifah
Partai Nasdem resmi mengusung Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur pada Pilkada Jawa Timur mendatang.
Pernyataan resmi ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat bertemu Khofifah di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (11/10/2017) sore.
Khofifah tiba di Kantor DPP Partai Nasdem sekitar pukul 16.50 WIB. Ia langsung disambut dengan hangat oleh Surya Paloh dan jajaran pengurus Nasdem. Surya pun langsung menyampaikan dukungan partainya kepada Khofifah. “Secara resmi Partai Nasdem memberi dukungan kepada Mbak Khofifah untuk maju di Pilgub Tahun 2018 sebagai calon gubernur di Provinsi Jawa Timur,” kata Surya Paloh.
Surya pun menugaskan Khofifah untuk mencari wakil serta dukungan partai lain. Menurut dia, saat ini baru Partai Nasdem dan Partai Golkar yang sudah bersepakat untuk mengusung Ketua Umum Muslimat NU itu.
Kursi DPRD Nasdem sebanyak 4 kursi dan Golkar 11 kursi belum cukup untuk mengusung pasangan cagub dan cawagub. Minimal gabungan parpol harus mengantongi 20 kursi.
Khofifah berterima kasih dengan dukungan yang diberikan Partai Nasdem. “Saya punya banyak kesamaan visi dengan Pak Surya Paloh dan dengan Partai Nasdem,” kata dia.
KR
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: