Connect with us

Membangun Jalan Tol bak Legenda Bandung Bondowoso

Seminar terbatas Infrastruktur UGM-dev.fakta.news/v03 (foto : M Riz)

Yogyakarta – Pemerintahan Jokowi-JK telah genap memasuki usia tiga tahun. Selama masa kepemimpinannya, Jokowi-JK tampak sangat fokus dalam pembangunan infrastruktur, dengan tujuan untuk menunjang aktivitas perekonomian. Tidak hanya di Pulau Jawa, pembangunan juga digenjot di luar Jawa dan daerah-daerah perbatasan.

Namun, apakah pembangunan yang saat ini dilakukan memang benar-benar sejalan dengan kebutuhan, dan seberapa besar capaiannya? Kemudian bagaimana menyatukan potongan-potongan serpihan (puzzle) pembangunan infrastruktur di atas menjadi satu kesatuan gambar besar?

Serta bagaimana menjabarkan capaian atau rencana yang ada saat ini menjadi sebuah landasan untuk melangkah selanjutnya melalui beberapa konsep, pendekatan, metode, strategi, maupun prioritas implementasi yang lebih tepat?

Untuk itu, pada Kamis (19/10/2017) www.dev.fakta.news/v03 bekerjasama dengan UGM menggelar seminar terbatas dengan tema “Peluang dan Tantangan Pembangunan Infrastruktur, Perspektif Komprehensivitas Perencanaan Wilayah”, untuk mendapatkan jawaban dan solusi dari pertanyaan tersebut di atas.

Seminar terbatas dengan pemantik seminar Prof. Dr. Harun Alrasyid, Prof. Dr. Kawi Sugiana dan Koen Tjahyo sebagai anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR. Menurut Koen, dalam tiga tahun Pemerintahan Jokowi – JK ini, setidaknya ada lebih dari 300 Km jalan tol. Sampai akhir 2017 akan ada 568 Km jalan tol, di mana dari target 2015-2019 sepanjang 1.000 km. Sedangkan sampai akhir 2019 akan tercapai kurang lebih 1.852 km. “Jaman Jokowi ini, benar-benar seperti legenda Bandung Bondowoso, dengan fantastis membangun infrastruktur dalam waktu yang singkat,” tuturnya.

Pasalnya, lanjut Koen, sejak adanya pembangunan jalan tol dari jaman pemerintahan Soeharto (1978) sampai Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), dari sekitar 780 km jalan tol, nah di era Presiden Jokowi dalam waktu tiga tahun berjalan ini, mampu menyelesaikan sekitar 300 km lebih jalan tol. “Semua hambatan seperti pembebasan tanah untuk proyek infrastruktur bisa diselesaikan dengan baik,’ ujar Koen.

Sampai saat ini, dengan pembicara pertama Koen Tjahyo seminar terbatas masih berlangsung. Seminar diikuti oleh kalangan praktisi infrastruktur dan dari kalangan akademisi dan instansi terkait seperti Kementerian PUPR, dan Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

M Riz dan K.R

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya