Connect with us

Pengakuan Jokowi Mengapa Tiga Tahun Selalu Blusukan

Ilustrasi Joko Widodo blusukan yang diambil dari laman Facebook

Jakarta – Tak bisa dipungkiri bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap kali mendapat apresiasi karena seringnya melakukan blusukan. Blusukan sendiri pun akhirnya menjadi sangat populer setelah dipakai Jokowi, bahkan saat dirinya masih menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.

Kini, sebagai presiden, ia telah memimpin bangsa ini selama tiga tahun–dan blusukan masih menjadi gaya pemerintahannya yang dipertahankan. “Tiga tahun menjadi Presiden Republik Indonesia adalah tiga tahun blusukan ke seluruh penjuru negeri,” demikian kata Jokowi dalam akun Facebook-nya, Sabtu, 21/10 lalu.

Seperti diketahui, Jokowi menggunakan kata blusukan untuk menggambarkan “hobinya” melakukan inspeksi langsung. Hal ini pun seringkali ia lakukan tanpa sepengetahuan banyak orang kapan dan ke mana perginya. Bahkan sampai staf dan wartawan yang selalu mengikuti geraknya saja juga sesekali tak tahu.

Hingga akhirnya terungkap bahwa tujuannya blusukan memang untuk melakukan komunikasi langsung dengan warga masyarakat–yang tentu saja dibumbui berbagai tujuan resmi lainnya macam mengecek implementasi sebuah proyek, mengecek pelayanan publik yang diberikan perangkat pemerintahan hingga kecamatan bahkan kelurahan, atau sekadar melihat situasi di lapangan dan untuk mendengar langsung apa yang dikeluhkan warga-warganya di tingkat akar rumput.

“Jika hanya duduk di kantor, kita tidak akan pernah tahu masalah di lapangan,” tulisnya lagi.

Ya, selama Jokowi menjadi Presiden, setidaknya ada 117 kabupaten dan 47 kota di seluruh Indonesia yang sudah ia kunjungi. Dalam perjalanannya itu, Jokowi tak hanya menemui para kepala daerah, tapi juga masyarakatnya sendiri–yang acapkali dicandakan banyak orang sebagai “momen pembagian sepeda”.

Belum cukup hanya berkunjung, sepanjang 2017, sudah ada 1.286.395 Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dibagikan kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Tak cuma itu, 46.336 Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan 137.035 sertifikat tanah juga dibagikan langsung dalam sejumlah perjalanannya itu. Sepeda? Selama 2017 ini, sudah ada 119 unit sepeda yang diberikan langsung olehnya.

Namun, fokus utama tentu saja infrastruktur. Sudah ada 23 groundbreaking yang telah dilakukan Jokowi di sejumlah daerah, di antaranya untuk pengembangan ataupun pembangunan tol laut, jalan tol, waduk, dan rumah rakyat. Hal ini pun jadi salah satu agenda wajibnya ketika melakukan blusukan, yakni mengawasi langsung proses pembangunan infrastruktur di seluruh kawasan di Indonesia.

“Semua saya awasi betul, saya ikuti betul, di lapangan saya ikuti betul. Datang ke satu tempat bisa sampai enam kali. Kenapa begitu ya memang dalam manajemen kalau enggak ada pengawasan atau kontrol tidak akan jadi,” aku Jokowi, dalam sambutannya saat Rembuk Nasional 2017 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Senin malam (23/10).

Menurutnya, dirinya tidak akan berlama-lama memantau pembangunan infrastruktur dari balik meja atau hanya sekadar menerima laporan. Ia ingin pemerintahannya mengimplemetasikan skala prioritas dalam membangun negeri ini.

“Sekarang ini saya baru fokus jadi panglimanya di infrastruktur dulu, jangan berbelok ke yang lain. Karena kita sudah lama,” jelas Presiden. Saat ini, lanjutnya, pemerintah tidak hanya sekadar memberikan anggaran kepada kementerian dan lembaga, namun juga turut mengawasi langsung pembangunan yang dilakukan.

Saking seringnya blusukan, maka jangan heran bila mengetik kata ini di mesin pencari komputer Anda, yang banyak keluar di daftar adalah Presiden Joko Widodo.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya