Angkot-angkot NTT Diberi Penghargaan karena Berbahasa Indonesia yang Baik
Kupang – Kantor Bahasa Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan penghargaan kepada enam pengusaha angkutan kota di Kota Kupang karena menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar pada ruang publik. Penghargaan ini merupakan cara NTT mengajarkan nasionalisme sekaligus memberikan ruang komunikasi bagi wisatawan lokal luar daerah dan asing.
“Mereka memiliki konsistensi dalam menggunakan Bahasa Indonesia pada angkutan kota yang menjadi fasilitas transportasi publik,” kata Kepala Kantor Bahasa NTT Valentina L Tanate di Kupang, Rabu (20/12). Hal ini, lanjut Valentina, juga merupakan program unggulan 2017 yang dimiliki Kantor Bahasa NTT, yaitu pengutamaan Bahasa Indonesia di media ruang publik dengan menyisir angkutan umum.
Pemberian penghargaan ini, berdasarkan pantauan Kantor Bahasa NTT, tak lepas lantaran penggunaan bahasa pada angkutan umum di Kota Kupang banyak mengandung unsur pornografi, kekerasan, dan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
“Bahasa pada fasilitas publik seperti angkot tidak boleh mengunakan bahasa yang mengandung unsur pornografi dan kekerasan serta SARA karena 90 persen pengguna angkutan umum merupakan anak sekolah, sehingga bahasa yang digunakan harus baik dan benar,” jelas Valentina.
Selain itu, Kantor Bahasa NTT, sejak 2016 sudah menyeleksi 360 unit angkot di Kupang yang memiliki tampilan bahasa beragam pada stiker mobil angkot. Hasilnya, terpilih 23 angkot yang masuk nominasi penggunaan bahasa yang baik.
“Berdasarkan seleksi yang ketat, terpilih enam angkot yang memiliki konsistensi menggunakan bahasa secara baik dan benar serta tidak mengandung unsur SARA, kekerasan dan pornografi,” ujar Valentina.
Enam pengusaha angkot tersebut mendapatkan uang tunai dan piagam yang diserahkan langsung oleh Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man, Senin (18/12) lalu. Juara satu mendapat uang tunai Rp5 juta, juara dua Rp4,5 juta, dan juara tiga Rp4 juta. Sedangkan juara harapan satu mendapat uang tunai Rp3 juta, juara harapan dua Rp2,5 juta, dan juara harapan tiga Rp2 juta.
“Kita harapkan semua angkot di Kupang dapat mengunakan bahasa yang baik, karena fasilitas angkot merupakan fasilitas publik tentu harus tampil dengan bahasa yang baik,” tuturnya. Ia pun berharap pemberian penghargaan seperti di daerahnya ini bisa diterapkan di daerah lain demi menjunjung tinggi bahasa Indonesia.
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: