Akhir Tahun, 26 Proyek Strategis Nasional Ditargetkan Selesai
Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis target 26 proyek strategis nasional (PSN) akan selesai akhir 2018 ini. Adapun dari 26 PSN itu terdiri dari 8 bendungan, 3 jaringan irigasi, 12 jalan tol, dan 3 perumahan.
Target ini ditetapkan lantaran setelah 26 proyek strategis nasional tersebut, masih ada 53 PSN lainnya yang juga sedang berjalan. Seperti diberitakan sebelumnya, di tahun 2019 ada 12 bendungan, 3 irigasi, 29 jalan tol, 4 jalan nasional, dan 1 sistem penyediaan air minum dan sanitasi yang ditargetkan selesai.
Baca Juga:
- BLU BAKTI Diharapkan Jadi Solusi Infrastruktur Telekomunikasi di Pelosok
- Jokowi-Ma’ruf Menang, Pembangunan Infrastruktur Berlanjut dan Makin Banyak
- Dukung Ekspor Weda Bay, Kemenhub Akan Bangun Sejumlah Infrastruktur Transportasi di Halteng
Menteri PUPR Basuki Hadimuljana mengatakan ada lima kategori infrastruktur yang masuk PSN. Kelimanya adalah energi, transportasi, sumber daya air, telekomunikasi, dan permukiman.
“Dari lima kategori infrastruktur itu, tiga di antaranya berada dalam lingkup tanggung jawab Kementerian PUPR yakni transportasi berupa jalan dan jembatan, sumber daya air seperti bendungan, irigasi, air baku dan ketiga, permukiman seperti air minum, sanitasi, dan persampahan,” katanya, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (6/9).
Basuki menambahkan ketersediaan infrastruktur masih sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing nasional. Selain itu, infrastruktur juga diperlukan untuk pemerataan hasil-hasil pembangunan di berbagai wilayah.
Sebagaimana diketahui, dalam Perpres No 56 Tahun 2018 yang merupakan perubahan kedua Perpres No 3 Tahun 2015 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN, terdapat 137 proyek infrastruktur bidang PUPR dari 227 PSN.
Dari jumlah itu terdiri atas 51 proyek bendungan, 6 proyek irigasi, 1 proyek tanggul laut, 64 proyek jalan tol, 4 proyek jalan nasional, 7 proyek air minum dan sanitasi, dan 3 proyek perumahan.
Memang jumlah proyek strategis nasional itu masih lebih sedikit dibandingkan proyek yang ada dalam Perpres 58 Tahun 2017 yakni berjumlah 151 proyek. Sebab sebagian proyek sudah selesai dilaksanakan dan terjadi perubahan prioritas proyek.
Sebut saja seperti bendungan. Jika tadinya 54 proyek sekarang menjadi 51 bendungan. Pengurangan ini terjadi karena kendala pengadaan lahan.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: