Connect with us

Pasar Ikan Terbesar di Indonesia akan Hadir di Kota Pempek

Pasar ikan Marunda Jakarta, masih yang terbesar hingga kini di Indonesia.(foto : tribunnews.com)

Palembang – Dengan pertimbangan sebagai kota kuliner terbesar berbahan baku ikan, Palembang sebentar lagi akan memiliki pasar ikan modern berskala Internasional. Kawasan 8 Ilir dinilai menjadi lokasi strategis sebagai tempat pasar penampung ikan terbesar nantinya.

Dengan adanya pasar ikan terbesar itu, akan membuat masyarakat yang memproduksi makanan khas kota Palembang seperti pempek, pindang dan makanan lain, dapat berburu ikan segar disini.

“Target kami memang ada pasar khusus yang menjadi tujuan masyarakat mencari ikan segar di Palembang. Kemarin sudah ada peninjauan dari Dirjen Perikanan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk memastikan lokasi sebelum dibangun,” ujar Walikota Palembang Fitrianti Agustinda kepada wartawan, Minggu (8/10/2017).

Hasil peinjauan tersebut, menurut wanita yang akrab disapa Finda ini, tim menilai kelayakan dan lokasi pasar yang sangat strategis. Berdasarkan hasil peninjauan itulah, dalam waktu dekat akan segera terealisasi pembangunan pasar yang sudah lama dinantikan masyarakat kota Pempek.

“Ini akan menjadi pasar ikan modern yang sangat luar biasa, ikan-ikan segar akan ada disini, dan tentunya menambah citra baik kota Palembang ditingkat Nasional atau Internasional. Menjadi pusat ikan itu tentu yang paling utama,” sambung Finda.

Sementara itu, Kabag Humas Pemkot Palembang Amiruddin mengatakan, saat dilakukan peninjauan oleh Dirjen Perikanan memang banyak alternatif yang diberikan. Namun untuk lokasi pasar dan luas lahan, sudah cukup memiliki potensi dalam pengembangan pasar ikan di Palembang sekaligus bakal menjadi pusat wisata.

“Kalau hasil peninjauan kemarin, lokasi dan luas lahan yang akan digunakan memang sangat potensial. Karena selain ini, akan ada pasar ikan di 15 Ulu yang akan jadi pusat wisata juga,” katanya.

Sebagaimana diketahui, Pemkot Palembang menargetkan memiliki pasar ikan khusus ini sebagai upaya mendukung nelayan dalam penjualan ikan, dan pengusaha yang rutin menjadikan ikan sebagai bahan baku produksi. Mengingat Palembang merupakan kota yang memiliki banyak makanan kuliner berbahan baku ikan.

Tentunya, pasar ikan tetsebut bukan hanya terbesar saja, tapi juga pengelolaan fasilitas di pasar itu juga harus berstandar internasional. Apalagi, kawasan pasar ikan yang akan dibangun itu, nantinya juga akan dikembangkan sebagai kawasa wisata kuliner.

Lain Palembang lain juga Natuna. Ketika berkunjung ke Natuna 2016 silam, Presiden Joko Widodo meminta agar Natuna dapat menjadi pusat lelang ikan di kawasan regional atau ASEAN. Untuk itu presiden meminta agar di kepulauan itu, dibangun infrastruktur tempat pendinginan penyimpanan ikan (cold storage) dan fasilitas pendukung lainnya.

Terkait dengan itu Kementerian Kelautan dan Perikanan saat ini sedang membangun Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dengan kapasitas besar di Natuna. “Tempat Pelelangan Ikan masih dibangun. Tahap pertama berkapasitas 200 ton ikan, dan tahap kedua untuk 3 ribu ton, dengan luas seribu meter,” kata Sjarief Widjaja, Sekjend Kementerian KKP di Jakarta, pada Agustus 2016.

M Riz

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya